"Untuk harga komoditi pangan saat ini masih stabil di pasaran meskipun ada beberapa yang dijual di atas harga acuan yang ditentukan," kata Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu Yennita Syaiful di Kota Bengkulu, Rabu.
Menurut dia, komoditas yang dijual di atas harga acuan tersebut yaitu beras dari berbagai merek namun masih tergolong stabil sebab tidak terlalu jauh perbedaan harganya.
Ia mengatakan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belum berdampak secara signifikan terhadap harga kebutuhan pokok di pasar, khususnya di Kota Bengkulu.
Seperti harga cabai merah yang sebelumnya mencapai Rp90.000 per kilogram, tetapi saat ini turun menjadi Rp50.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp45.000 per kilogram.
Kemudian harga gula pasir Rp14.000 per kilogram, minyak goreng Rp13.500 per liter, daging sapi Rp140.000 per kilogram, daging ayam Rp35.000 per kilogram, bawang merah Rp35.000 per kilogram dan bawang putih Rp28.000 per kilogram
Sedangkan komoditas pangan lainnya seperti cabai rawit merah Rp70.000 per kilogram, kacang kedelai impor Rp13.000 per kilogram dan telur ayam Rp25.000 per kilogram masih terpantau tinggi.
Sedangkan komoditas pangan lainnya seperti cabai rawit merah Rp70.000 per kilogram, kacang kedelai impor Rp13.000 per kilogram dan telur ayam Rp25.000 per kilogram masih terpantau tinggi.
Selain harga yang stabil, Yennita memastikan ketersediaan kebutuhan pangan di Provinsi Bengkulu juga aman hingga akhir tahun.
Seperti ketersediaan beras mencapai 2.011.215 kilogram, gula pasir sebanyak 265.042 kilogram minyak goreng 666.542 liter, tepung terigu 1.025.644 kilogram daging kerbau/sapi beku 5.129 kilogram.
Selain itu, daging ayam 148.141 kilogram, telur ayam ras 150.224 butir, bawang merah 7.000 kilogram, bawang putih 6.000 kilogram, cabe merah 1.800 kilogram, garam 50.000 kilogram dan kedelai 17.500 kilogram.