"Kanker paru itu gejalanya bisa batuk terus menerus, batuk kronis istilahnya, bisa berdahak atau tidak berdahak," kata Ayu dalam diskusi Radio Kesehatan Kemenkes yang diikuti virtual dari Jakarta pada Rabu.
Terdapat juga gejala batuk yang mengeluarkan darah. Banyaknya darah yang dikeluarkan biasanya tidak sebanyak penyakit lain seperti tuberkolosis (TB) paru.
Spesialis paru RSUP Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Denpasar di Bali itu juga mengatakan terdapat gejala sesak napas yang dapat terjadi di individu yang mengidap kanker paru.
Baca juga: Dokter ingatkan masyarakat kenali tahi lalat sehat dan indikasi kanker
Baca juga: Dokter: Bra berkawat bisa picu kanker hanyalah mitos
Selain gejala di organ, terdapat pula beberapa gejala kanker yang lain seperti mudah merasa lelah, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya dan berkurangnya nafsu makan.
Dia mengingatkan bahwa ketika mengalami beberapa gejala tersebut, individu dapat langsung memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi sebenarnya.
Kanker paru sendiri dapat terjadi akibat beberapa faktor risiko termasuk dampak dari aktivitas manusia seperti rokok. Dampaknya bisa dirasakan baik oleh perokok maupun individu yang terpapar terus menerus asap rokok atau perokok pasif.
"Potensi untuk menjadi kanker sama-sama saja, kalau perokok aktif dari yang dia hisap sendiri dan perokok pasif juga sama berisikonya," jelasnya.
Kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Untuk kasus di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) 2020, ditemukan bahwa jumlah kasus baru kanker paru menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan kanker serviks. Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada pria.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Waspadai gejala kanker paru seperti batuk kronis