Beijing (Antara) - Pemerintah Tiongkok menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di kota Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok, pada Minggu (3/8), kini mencapai 589 orang dan diperkirakan akan bertambah.
Dalam pernyataan pada Rabu, dilaporkan 2.400 luka-luka, sembilan orang hilang dan 230 ribu orang telah diungsikan.
Pemerintah pusat juga telah mengirimkan bahan bangunan, selimut dan baju selain dana sebesar 600 juta Yuan kepada pemerintah daerah setempat. Sementara sejumlah bahan bangunan dari Beijing, Zhengzhou dan Chengdu dilaporkan telah tiba di lokasi bencana.
Sementara Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mengatakan hingga kini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa di Kota Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok itu.
"Hingga kini, belum ada WNI yang menjadi korban gempa. Namun begitu, kami tetap memantau setiap perkembangan yang terjadi di sana," katanya.
Soegeng mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia untuk memantau dan mengumpulkan informasi terkait gempa tersebut. "Kami mengimbau bagi siapapun yang mengetahui adanya warga negara Indonesia yang menjadi korban untuk segera melaporkan kepada perwakilan RI di Tiongkok," ujarnya. ***3***