Kawasan wisata Danau Sipin Kota Jambi siap menjadi lokasi proyek ketahanan kota-kota dunia terhadap perubahan iklim sehingga Jambi ikut berkontribusi pada ketahanan iklim global.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha di Jambi, Kamis, mengatakan Kota Jambi terpilih menjadi kota di Indonesia yang terpilih masuk dalam proyek global untuk penanganan isu dan ketahanan iklim dan lingkungan, serta kerangka pembangunan berkelanjutan.
"Delegasi Temasek Foundation Urban Resilience Programme (TFURP) Singapura mengunjungi Kota Jambi untuk meninjau secara langsung Kawasan Wisata Danau Sipin," kata dia.
Ia menjelaskan Tim TFURP membuat kajian studi kelayakan dan desain, pengusulan dana penyediaan infrastruktur, serta kampanye dan pelatihan penyadaran masyarakat, dengan total anggaran sekitar 7 miliar dollar AS.
Khusus untuk Danau Sipin, kata dia, Pemkot Jambi bersama banyak pemangku kepentingan termasuk masyarakat, telah berkolaborasi untuk membersihkan Danau Sipin, dengan berbagai tantangannya.
Pemilihan Danau Sipin dilakukan karena Pemkot menyelaraskan dengan visi dari proyek ini terhadap keberlangsungan ekosistem lingkungan hayati dan rencana pembangunan di Kota Jambi.
Ia mengatakan dalam jangka panjang, tegasnya proyek ini akan berdampak besar bagi kesadaran dan pemahaman masyarakat untuk pengelolaan air terpadu di Danau Sipin, seiring dengan peningkatan kondisi kehidupan dan kualitas lingkungan serta optimalisasi fungsi lain Danau Sipin untuk tujuan wisata dan ekonomi kreatif.
Sebagai tindak lanjut tinjauan ini, TFURP membuat studi potensial penilaian kualitas air, masterplan infrastruktur air, program implementasi baik jangka pendek dan jangka panjang, rencana operasional pengelolaan limbah padat untuk pengumpulan, pengangkutan dan daur ulang dan pedoman operasional dan pemeliharaan.
Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2026 sehingga tercipta kawasan wisata ekologis yang berwawasan lingkungan, ragam hayati, air bersih dan manfaat ekonomis bagi masyarakat di Danau Sipin, Kota Jambi, demikian Syarif Fasha .