Sahroni: Usut kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara tanpa kejanggalan
Senin, 25 September 2023 16:12 WIB 1397

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni (kiri) menjawab pertanyaan wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023). Ahmad Sahroni batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pemberitaan bohong tentang kesepakatan politik antara Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah dilarang oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)
“Kami hanya tidak ingin, institusi sehebat Polri kembali diragukan lagi kinerjanya oleh publik. Jadi Komisi III mewanti-wanti jangan sampai ada kejanggalan apapun selama pengusutan kasus. Usut apa adanya, jangan ada yang ditutup-tutupi," kata Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia menuturkan Komisi III DPR tidak ingin Polri terjebak dalam pengusutan kasus yang berlarut-larut sebab berpotensi akan dapat mengguncang kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.
Baca juga: Kapolri pastikan kasus walpri kapolda Kaltara diusut transparan
"Ingat publik sangat kritis dalam melihat perkembangan (kasus),” ucapnya.
Untuk itu, dia mengingatkan agar Polri menangani pengusutan kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara itu secara serius karena nama baik institusi yang akan menjadi taruhannya.
“Komisi III pun sama dengan Pak Kapolri, kita percaya bahwa Polri dapat usut kasus ini dengan profesional, transparan, dan yang terpenting, hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, seluruh jajaran wajib tangani kasus ini dengan serius karena nama baik Polri jadi taruhannya,” tuturnya.
Sahroni menyebut pesan itu disampaikannya mengingat masih ada keraguan di tengah publik terkait temuan-temuan kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara.
"Kalau dilihat, sampai hari ini, publik masih ragu soal temuan-temuan yang ada. Karena apa? Dianggap masih banyak kejanggalan yang harus diklarifikasi," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap Polri mampu memecah keraguan masyarakat dengan segala sumber daya dan instrumen yang dimilikinya dalam mengusut tuntas kasus tewasnya walpri Kapolda Kaltara, termasuk dengan membentuk tim khusus.
Baca juga: Propam Polri asistensi kasus tewasnya Walpri Kapolda Kaltara
"Makanya kalau perlu seperti yang sudah saya sampaikan, Pak Kapolri juga bisa bentuk tim khusus untuk selidiki kasus ini,” kata Sahroni.
Sebelumnya, Minggu (24/9), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan pengusutan peristiwa tewasnya Brigpol HS mengedepankan penyelidikan secara ilmiah.
"Yang jelas sudah saya perintahkan kepada Pak Kapolda, terkait peristiwa yang terjadi, betul-betul diusut secara cermat, secara tuntas, manfaatkan scientific crime investigation yang kita miliki; sehingga hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Sigit usai kegiatan donor darah HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (25/9).
Sigit pun telah memerintahkan Bareskrim, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), serta tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) untuk ikut terlibat dalam pengusutan kasus tersebut.
Adapun Brigpol HS ditemukan tewas di kamar rumah dinas ajudan Polda Kaltara di Tanjung Selor, Bulungan, Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 WITA diduga kelalaian saat membersihkan senjata api.
Brigpol HS merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. Jenazah Brigpol HS akan dikebumikan di kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News