Bengkulu (Antara) - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan bahaya gerakan dan paham Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS saat memberi kuliah umum kepada sekitar 1.500 orang mahasiswa di Universitas Bengkulu, Kota Bengkulu.
"Apa yang dilakukan ISIS sangat mengerikan, karena itu perkembangan ISIS harus dihentikan dengan serius," kata Jenderal Moeldoko di Bengkulu, Rabu.
Saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa asal berbagai perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu, Panglima mengimbau mahasiswa agar tidak terpengaruh apalagi bergabung dengan paham dan gerakan tersebut.
Menurut dia, perkembangan teknologi informasi telah turut memperluas informasi tentang ISIS dan merekrut sejumlah orang untuk bergabung, terutama kawula muda.
"Bagaimana mungkin orang di berbagai negara, termasuk warga Australia bisa dibujuk bergabung ke ISIS, jelas itu karena peran media informasi," kata dia.
Karena itu, ia mengingatkan para mahasiswa agar terus waspada tentang ancaman ISIS sebab apa yang disebarkan dan dilakukan kelompok itu bukan ajaran Islam.
Menurut Panglima, orang Indonesia yang terbujuk bergabung ke ISIS lebih karena iming-iming akan kehidupan yang lebih baik.
"Karena itu pemerintah daerah perlu mengelola sumber daya alam dengan bijak untuk kemakmuran masyarakat," tambahnya.
Panglima Moeldoko juga menjelaskan tentang ancaman perang zaman modern yang dapat menyerang lewat berbagai bentuk, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan keamanan.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang sistem pertahanan negara. Sistem pertanahan negara Indonesia adalah sistem pertahanan rakyat semesta.
"Artinya seluruh sumber daya nasional dapat dimobilisasi untuk pertahanan dan keamanan negara," katanya.
Salah seorang peserta kuliah umum Faras Trysanti dari STIKES Tri Mandiri Sakti, menilai masyarakat awam melihat paham dan gerakan ISIS sebagai gerakan yang baik. Namun bagi masyarakat yang mendapat informasi yang benar sudah mengetahui bahwa ISIS bukan gerakan yang baik, justru membuat buruk citra ISlam.
"Karena mereka mempunyai maksud lain di balik paham Islam yang mereka sebarkan, tujuannya pasti mengajak orang lain untuk bergabugn dengan mereka, jadi ISIS kita tidak perlu ikut-ikutan," katanya.
Penyampaian kuliah umum di Universitas Bengkulu menjadi penutup rangkaian kunjungan kerja Panglima TNI di Provinsi Bengkulu yang berlangsung sejak Selasa (19/5).
Kunjungan kerja Panglima TNI dijadwalkan berlanjut ke wilayah Sumatera Barat untuk melihat lebih dekat kemajuan program ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan nasional. ***2***