Walaupun demikian, Zulkifli Hasan (Zulhas) enggan menyebut nama itu karena tidak ingin mendahului Prabowo yang memimpin gabungan partai pengusungnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Ya satu, masa namanya dua. Nama itu sudah ada di kantong Pak Prabowo. Saya enggak boleh mendahului. Saya tidak boleh mendahului," kata Zulkifli di rumah dinasnya, kompleks menteri Widya Chandra, Jakarta, Jumat (20/10) malam, setelah menerima kedatangan Prabowo.
Baca juga: Prabowo belum pastikan deklarasi capres-cawapres bersama Gibran
Zulhas tidak menampik situasi dapat berubah karena dinamika politik yang memungkinkan apa pun untuk terjadi. Namun, dia menegaskan kembali Prabowo telah mengantongi nama yang disepakati partai anggota Koalisi Indonesia Maju.
"Ada satu yang disepakati. Nanti coba ditanyakan kepada Pak Prabowo, sudah dikantongi beliau. Itu ada diterima dan ada tidak diterima. Jadi, sebetulnya yang disepakati partai-partai sudah ada namanya di kantong Pak Prabowo. Sekarang kita lihat, tentu perkembangan politik cepat," kata Zulkifli.
Prabowo Subianto saat ini menjadi satu-satunya bakal calon presiden yang belum mengumumkan bakal cawapresnya sekaligus belum mendaftar ke KPU RI. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membuka pendaftaran untuk pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden sejak Kamis (19/10).
Baca juga: Ketua DPP PAN sebut Prabowo sudah kantongi nama bakal cawapres
Dua bakal capres lainnya, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. mendaftarkan diri mereka lebih dahulu pada hari pertama pendaftaran dibuka oleh KPU.
Meski demikian, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana pada Jumat menyebut Prabowo mengajukan dua surat izin mencalonkan diri maju Pilpres 2024 dan cuti kepada Presiden RI. Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui dua surat tersebut.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19—25 Oktober 2023.