Bengkulu (Antara) - Komunitas penyelam "Laskar Diving Club" membantu rehabilitasi terumbu karang di perairan Linau Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, sekaligus membantu nelayan setempat meningkatkan hasil tangkapan.
"Kami membuat transplantasi terumbu karang dan rumpon untuk tempat pemijahan ikan-ikan karang," kata Pendiri "Laskar Diving Club" atau LDC Kaur Danil Akbar di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut digelar bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kaur.
Komunitas penyelam beranggotakan 20 orang yang bermarkas di Bintuhan, Kaur itu sudah menanam dua rumpon di perairan Linau.
Hasil pengamatan anggota komunitas tambah dia, rumpon yang dipasang sudah dijadikan tempat bertelur cumi-cumi dan ikan gebur.
Saat ini kata Danil, mereka juga membuat terumbu karang buatan atau "artificial reef" khusus untuk pemijahan lobster yang diberi nama "d'sea fish apartment" dan terumbu karang buatan untuk tempat pemijahan gurita bernama "d'sea octopus apartment".
Terumbu karang buatan untuk tempat pemijahan lobster sebanyak 10 unit dan untuk gurita sebanyak empat unit.
"Perangkatnya sudah selesai dikerjakan dan akan kami pasang ke dasar laut usai Lebaran," tambah dia.
Danil mengatakan selain membantu rehabilitasi terumbu karang, anggota komunitas itu juga rutin melakukan pembersihan sampah dari bawah laut.
Ia mengatakan khusus di perairan Linau, sampah-sampah domestik atau limbah rumah tangga mendominasi. Kondisi ini menurutnya menjadi gambaran minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian laut.
Padahal di perairan Kaur terdapat tiga titik lokasi terumbu karang yang berpotensi menjadi lokasi selam yang dapat mendatangkan wisatawan yakni perairan Linau, Sekunyit dan Merpas.
Di tiga lokasi tersebut, tutupan terumbu karang tergolong sedang dengan artian bahwa 50 persen terumbu karang dalam kondisi baik.
"Pantai Linau ini yang paling aman kondisinya karena pantainya tenang dan tidak perlu berlayar ke tengah laut untuk melihat terumbu karang," katanya.***1***