Menggali potensi kopi lokal Hutan Lemo Nakai
Rabu, 25 Oktober 2023 17:00 WIB 4127
Biji kopi hijau atau "green beans" yang bagus, kata dia, dapat dijual tidak hanya di pasar tetapi juga ke "coffee shop" saja, tetapi bisa ke luar daerah bahkan ekspor.
Day menyebut hal itu memang tidak mudah untuk menonjolkan biji kopi lokal Bengkulu yang bernilai tinggi. Tetapi ia optimistis hal itu dapat diwujudkan dengan kesungguhan para petani dan dukungan dari berbagai pihak.
Sementara itu, Project Officer KKI Warsi M Roddini mengatakan program pemberdayaan masyarakat dengan pelatihan kopi tersebut merupakan salah satu program agar warga di sekitar hutan Lemo Nakai dapat tetap mendapat pendapatan sekaligus menjaga hutan yang memiliki fungsi ekologis.
"Banyak hal tantangan. Tapi semangat kita di desa tetap satu, bagaimana kita menciptakan iklim yang bagus. Para instansi pemerintah, swasta, LSM saling terintegrasi, satu sepaham memajukan menyelamatkan kawasan hutan. Kami yakin tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri," kata dia.
Baca juga: Menikmati kopi nira khas Bengkulu
Baca juga: Kopi Bengkulu sabet 3 penghargaan di ajang internasional
Menurut dia, terdapat dua fungsi hutan. Secara langsung ekologis, hutan menjadi penopang utama irigasi, air pertanian, air bersih, air minum dan sebagainya. Fungsi kedua, hutan menjadi jantung warga untuk mengambil hasilnya sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan dan memenuhi kebutuhan ekonomi.
Perkebunan kopi yang memberi hasil cukup, kata dia, membuat warga tidak perlu membuka lahan hutan lagi untuk memperoleh pendapatan. Intensifikasi lahan kopi dapat menjadi salah satu pendekatan agar hutan tetap lestari tanpa harus ada deforestasi.