Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) tengah mempersiapkan dana dan sumber daya manusia (SDM) untuk membantu pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur di Palestina.
"Kami masih punya agenda untuk membantu melakukan rekonstruksi di Gaza," kata Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan di Kantor Baznas RI, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut masuk dalam tahapan ketiga dalam misi kemanusiaan yang akan dilakukan oleh Baznas RI, setelah tahap pertama mengirimkan logistik dan bantuan tahap kedua terkait kesehatan.
Rakyat di Jalur Gaza, Palestina, menurutnya harus memiliki semangat dan harapan kembali, untuk hidup dengan lebih baik. Untuk itu perlu fasilitas maupun sarana dan prasarana pendukungnya.
"Sebagaimana yang lalu kami juga membantu untuk pembangunan fasilitas pendidikan, kemudian juga masjid dan rumah sakit," ujarnya.
Saidah menekankan Pemerintah Indonesia akan terus berusaha memberikan bantuan yang terbaik bagi para sahabat di Palestina, termasuk rekonstruksi yang dijadwalkan segera dimulai ketika serangan dan perang dipastikan sudah terkendali dan aman.
Menurutnya Indonesia akan mewujudkan sejumlah harapan anak-anak Gaza yang hari ini memimpikan untuk bisa bersekolah lagi, serta harapan para keluarga yang ingin mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan tenang di dalam rumah.
"Kami akan mewujudkan harapan para orang tua yang ada di Gaza, bahwa mereka ingin mendidik anaknya, ingin menyusui anak-anaknya, ingin memberikan kebaikan-kebaikan pada anak-anaknya di dalam rumah mereka," ucapnya.
Agresi militer yang dilancarkan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, kata dia, telah merusak dan menghancurkan kehidupan serta mimpi-mimpi yang telah dibangun oleh rakyat Palestina.
Dirinya mengatakan bahwa Baznas menargetkan dana sebesar Rp50 miliar untuk membantu para korban Palestina, di mana hingga saat ini dana tersebut sudah terkumpul Rp22 miliar.
Sebelumnya, Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan udara berkelanjutan sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober.
Israel juga memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk. Kini, bantuan kemanusiaan sudah mulai masuk ke Gaza, tetapi jumlahnya masih jauh dari yang dibutuhkan oleh masyarakat di Gaza.
Israel sampai saat ini juga tak kunjung mengizinkan bantuan BBM masuk ke Gaza, yang menyebabkan banyak rumah sakit di Jalur Gaza berhenti beroperasi.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 8.796 warga Palestina, termasuk 3.648 anak-anak, tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Mereka juga mengatakan setidaknya 195 warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia pada Rabu (1/11).
Baznas RI siapkan bantuan rekonstruksi bagi Palestina
Jumat, 3 November 2023 8:33 WIB 1587