M. Tabrani, wartawan pengagas bahasa persatuan kini jadi pahlawan
Jumat, 10 November 2023 18:37 WIB 1375
Dari pengakuan Amie, Tabrani yang lahir pada 10 Oktober 1904 itu juga dikenal sebagai sosok sederhana, dan tidak ingin memamerkan prestasi maupun kerja keras yang sudah diraihnya.
Setelah masa kemerdekaan, Tabrani mengisi hari dengan menulis lepas terkait gagasannya di sejumlah surat kabar.
Dunia jurnalistik memang tidak bisa dilepaskan dari dunia M. Tabrani sejak ia mengawali karir sebagai seorang wartawan pada 1925 di harian Hindia Baroe. Jurnalistik telah mencuri minatnya setelah ia menamatkan sekolah di OSVIA.
Selama periode 1936-1940 dan 1951-1952, Tabrani juga pernah menjadi pemimpin redaksi di surat kabar Pemandangan.
Baca juga: Museum 10 November dan Tugu Pahlawan berkonsep tempo dulu
Sayangnya, Amie mengaku menyesal sejumlah tulisan Tabrani di surat kabar, seperti Suara Pembaruan, hingga Kompas, tidak disimpan oleh keluarga sebagai kliping bersejarah.
Tabrani wafat di usia 79 tahun pada tahun 1984 dan dimakamkan TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Selain buku yang ia tulis berjudul "Anak Nakal Banyak Akal", jasa M. Tabrani dapat dikenang kini melalui nama jalan, gedung, hingga taman.
Setelah dianugerahi gelar pahlawan Nasional, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, mengubah nama jalan, perpustakaan daerah, gedung olahraga dan taman publik, dengan penyertaan nama M. Tabrani.