Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 16 orang warga etnis Rohingya dilaporkan melarikan diri dari penampungan sementara yakni gedung bekas kantor imigrasi di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
“Dari informasi yang kita dapatkan, pengungsi Rohingya tersebut kabur dengan cara merusak dinding kamar dan melarikan diri melalui pagar arah toilet wanita,” kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkot Lhokseumawe Darius di Lhokseumawe, Rabu.Ia menjelaskan saat melakukan pemantauan ke lokasi, pihaknya mendapati jumlah pengungsi Rohingya yang tersisa di penampungan sebanyak 498 orang, dari total sebelumnya sebanyak 514 orang.
Menurut Darius, pihaknya tidak mengetahui alasan para pengungsi Rohingya tersebut kabur dari lokasi penampungan.
Baca juga: Polisi tangkap penyelundup imigran Rohingya ke Pidie Aceh
Baca juga: Mahfud Md: Indonesia bantu pengungsi Rohingya demi kemanusiaan
Baca juga: 147 imigran Rohingya mendarat di pesisir pantai Pidie Aceh
Ia juga mempertanyakan hal tersebut kepada lembaga terkait yang menangani pengungsi internasional.
Selama ini, lanjut Darius, penjaga yang siaga di lokasi pengungsian meliputi pihak kepolisian, Satpam, UNHCR, IOM serta anggota yayasan terkait pengungsi.
“Petugas sudah ditempatkan di depan, namun imigran Rohingya kabur melalui arah belakang,” ujarnya.
Ia menambahkan, kasus etnis Rohingya yang melarikan diri dari penampungan sementara di Lhokseumawe tersebut bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya, pada Senin (27/11) lalu juga terdapat tujuh orang pengungsi etnis Rohingya yang kabur dari penampungan di gedung bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe itu.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News