Bengkulu (Antara) - Sebagian besar calon haji asal Bengkulu mengalami sakit ringan mulai dari demam, flu, batuk dan pilek pascabadai pasir yang melanda Kota Mekkah.
Anggota Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Bengkulu, Nopian Gustari saat dihubungi dari Bengkulu, Rabu mengatakan, kondisi fisik para calon haji (calhaj) mulai menurun.
"Kondisi fisik para calon haji menurun pascabadai pasir," kata Nopian yang juga Kepala Humas Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu.
Ia mengatakan cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi membuat para calhaj mudah terserang penyakit. Badai membuat debu-debu beterbangan di udara dan menjadi pemicu sakit ringan yang dialami para calhaj.
Untuk menghindari sakit yang lebih parah, anggota TPHD mengimbau para calhaj untuk memperbanyak minum air putih.
"Apalagi selera makan mereka juga menurun ini membuat kondisi fisik semakin lemah," ucapnya.
Saat ini kata Nopian calhaj Bengkulu yang bergabung dalam tiga kelompok terbang (kloter) dari embarkasi haji Padang, Sumatera Barat yakni kloter 7,8 dan 9 memanfaatkan waktu untuk mengunjungi tempat-tempat ibadah serta berbelanja.
Sejumlah rumah makan Indonesia dan Turki yang terdapat di Kota Mekkah juga menjadi lokasi favorit calhaj Bengkulu untuk mendapatkan makanan.
Nopian mengatakan para calhaj terus diingatkan untuk menjaga kesehatan sehingga bisa mengikuti puncak haji di Armina.
Sebelumnya TPHD Bengkulu menyebutkan seorang calhaj bernama Ali Sabirin menjadi korban terjungkalnya derek raksasa atau "crane" di Masjidil Haram.
Korban yang terkena pecahan semen beton itu sempat dirawat oleh tim medis Indonesia namun saat ini sudah kembali melanjutkan ibadah bersama kloternya.***4***