Chengdu, China (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Alwi Farhan mengakui gugup dan takut menjelang debutnya di Piala Thomas 2024, bahkan sempat melakukan konsultasi dengan psikolog untuk meredam rasa takut tersebut.
“Jujur, saya sempat konsultasi dengan psikolog, karena lumayan tegang. Mengingat pengalaman saya (yang masih belum banyak), dan takut tidak bisa menyumbang poin,” ungkap Alwi kepada ANTARA, saat ditemui di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Sabtu (27/4).
Namun, juara dunia junior 2023 itu mengatakan, Tim Thomas Indonesia yang diisi oleh para pemain berpengalaman juga memiliki peran besar untuknya mengatasi rasa gugup itu.
“Koordinasi dengan tim membantu saya di pertandingan pertama saya sehingga akhirnya bisa tampil nothing to lose,” kata Alwi.
“Ketika di beberapa poin mulai berkejaran (dengan lawan), saya melihat senior-senior saya yang memberikan saya dukungan buat saya, dan mereka adalah idola-idola saya sejak kecil, dan alhamdulillah sekarang bisa bersama sebagai satu tim, itu adalah keberuntungan buat saya,” ujarnya menambahkan.
Mengenai pengalamannya di ajang beregu elite, Alwi mengatakan banyak perbedaan yang ia rasakan, mulai dari suasana dan atmosfer pertandingan, hingga cara berpikir dan bermain di lapangan.
“Saya merasakan, oh, ternyata suasananya itu seperti ini. Dari pola pikir dan detil kecil juga, rasanya beda ketika saya bermain di (level) junior dan di sini,” ungkap pemain berusia 18 tahun itu.
“Saya menjadi lebih paham soal visi-misi kita seperti apa. Di Thomas Cup ini pikirannya sudah bagaimana untuk memberikan yang terbaik, dan saya diajak berpikir untuk menjadi lebih dewasa,” ujarnya menambahkan.
Pada pertandingan fase grup pertama melawan Inggris, Alwi diturunkan sebagai tunggal putra ketiga, yang pada akhirnya mampu menyempurnakan kemenangan Indonesia 5-0.
Saat ditanya jika ia memiliki kesempatan untuk dipercaya sebagai ujung tombak tim putra Indonesia di pertandingan berikutnya, Alwi mengaku sudah mempersiapkan fisik dan mentalnya lebih matang lagi.
“Sebelum berangkat, saya tahu saya akan ada di tunggal putra ketiga atau keempat. Jadi kalau team event ini skill memang berbicara, tapi (kesiapan) mental lebih dominan,” kata Alwi.
“Kalau kita bermain di level ini, mental juga berbicara. Mental dan pikirannya harus lebih siap sebagai tunggal penentu,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, kini, skuad putra Indonesia bersiap untuk melakoni laga kedua di fase Grup C kontra Thailand pada Senin (29/4).