Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengerahkan 90 orang personel untuk menangani kebakaran pada bangunan tempat tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat malam.
Sebagaimana informasi yang diterbitkan melalui media sosial Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, dipantau Sabtu, kebakaran tersebut terjadi di Jalan Ancol Selatan, RT 01/RW 03, Kelurahan Sunter Agung.
“Warga yang melihat kejadian tersebut segera menghubungi layanan Jakarta Siaga 112 untuk meminta bantuan pemadaman,” demikian pernyataan Dinas.
Menyusul laporan tersebut, 18 unit kendaraan pemadam dan 90 personel pemadam kebakaran dikerahkan segera ke lokasi kejadian. Dilaporkan 16 unit kendaraan pemadam berasal dari Jakarta Utara dan 2 unit lainnya dari Jakarta Pusat.
Setelah operasi pemadaman yang dimulai pukul 23:29 WIB, Dinas melaporkan kobaran api berhasil dicegah merambat pada Sabtu pukul 00:03 WIB.
“Petugas masih berupaya melakukan pendinginan untuk mengurai material yang mudah terbakar agar tidak menyisakan api maupun asap,” demikian menurut Dinas.
Kebakaran tersebut diduga disebabkan korsleting listrik serta berdampak terhadap 8 orang dari dua keluarga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebelumnya menyatakan bahwa kebakaran masih mendominasi bencana di Jakarta, dan sejak awal tahun ini tercatat 242 kejadian.
"Dari awal tahun sampai sekarang masih didominasi kebakaran paling banyak," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Selasa (28/5).
Ia menjelaskan dari 242 kejadian kebakaran terbanyak terjadi di Jakarta Timur dengan 69 kejadian kemudian disusul Jakarta Barat 67 kasus.
"Jakarta Selatan 44 kejadian, Pusat 35 kejadian, dan Jakarta Utara 27 kejadian," tuturnya.
Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mengimbau masyarakat DKI Jakarta berperan aktif mencegah terjadinya kebakaran di tengah fenomena cuaca panas.
Masyarakat diimbau mematikan dan mencabut kabel listrik di rumah apabila tidak digunakan, tidak meninggalkan perangkat listrik menyala tanpa pengawasan, dan menghindari penggunaan steker listrik secara bertumpuk dan tidak sesuai standar,
Warga DKI juga diminta tidak membakar sampah, membuang puntung rokok sembarangan, dan meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan untuk mencegah terjadinya kebakaran.