Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sektor jasa keuangan Provinsi Bengkulu hingga Mei 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja yang positif.
"Kondisi stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai, serta profil risiko terjaga untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian daerah di tengah kondisi ketidakpastian global," kata Kepala OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Syntia Dewi, di Bengkulu, Kamis.
Pada posisi Mei 2024, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Bengkulu mengalami pertumbuhan tahunan yang cukup positif. Penyaluran kredit bank umum pada Mei 2024 tumbuh 7,05 persen (year on year/yoy).
Aset bank umum di Provinsi Bengkulu juga mengalami peningkatan sebesar 7,17 persen (yoy). Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank umum mencapai Rp16,99 triliun naik sebesar 8,02 persen (yoy).
Kemudian, kinerja intermediasi BPR/S di Provinsi Bengkulu pada April 2024 terpantau cukup baik dengan tren yang meningkat meskipun tidak signifikan.
Secara tahunan, menurut dia lagi, tercatat terdapat peningkatan kredit sebesar Rp26,58 miliar atau 12,52 persen pada Mei 2024. Penghimpunan dana pihak ketiga mengalami lonjakan cukup signifikan Rp27,7 miliar atau 15,50 persen.
"Meski terdapat peningkatan pada penyaluran kredit atau pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga, namun terdapat penurunan tidak signifikan total aset pada Mei 2024 yang mencapai minus Rp2,33 miliar atau 0,81 persen," ujarnya.
Secara umum, market share total aset BPR/BPRS di Provinsi Bengkulu, kata dia, memang masih terbilang kecil yaitu sebesar Rp286 miliar dari Rp195,01 triliun atau hanya sebesar 0,14 persen.