Bengkulu (Antara) - Provinsi Bengkulu menerapkan program konservasi terumbu karang yang ramah lingkungan karena tidak merusak terumbu karang yang ada.
Kepala Bidang Humas Kelompok Aktivitas Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Abdurrahman Suardi, di Bengkulu, Senin, mengatakan teknologi konservasi yang digunakan bernama bioreeftek.
"Kami bersyukur mendapat dukungan baik dari pemerintah provinsi maupun Kota Bengkulu," kata dia lagi.
Suardi menjelaskan metode bioreeftek tersebut memanfaatkan bahan baku yang murah dari sisi biaya, dan ketersediaannya cukup banyak di Provinsi Bengkulu.
"Bioreeftek ini merupakan tempat tumbuh terumbu karang," kata dia.
Bahan baku media tumbuh tersebut, kata Suardi lagi, yakni limbah tempurung kelapa yang disusun di sekitar terumbu karang yang telah ada.
"Jika transplantasi terumbu karang, kita harus memotong dan menanam di tempat baru, ini merusak terumbu karang," katanya.
Metode bioreeftek baru diterapkan pada 38 titik perairan di Indonesia, dan Bengkulu menjadi salah satu lokasi penerapannya.
"Sudah kita diaplikasikan di perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu," kata Suardi.
Tidak hanya di Pulau Tikus, nantinya metode tersebut juga akan diaplikasikan pada sejumlah perairan pesisir Provinsi Bengkulu yang terbentang dari Kabupaten Mukomuko sampai Kabupaten Kaur.
Perairan pantai Bengkulu yang membentang dari pesisir barat Pulau Sumatera yakni dengan jarak sekitar 525 kilometer, atau dengan waktu tempuh sekitar 16 jam perjalanan darat.***1***
Bengkulu terapkan konservasi terumbu karang ramah lingkungan
Senin, 7 Maret 2016 16:02 WIB 2372