"Penting menjaga konsistensi dan terus meningkatkan upaya dalam penyelenggaraan SDI pada 2024," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Rabu.
Provinsi Bengkulu mencatatkan prestasi dengan meraih skor di atas 8 untuk Skor Indikator Satu Data Indonesia pada ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024.
"Capaian itu menempatkan Provinsi Bengkulu sejajar dengan provinsi-provinsi besar lainnya di Indonesia, seperti Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan," ujarnya.
Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian tersebut. Capaian yang menggembirakan itu tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak yang terlibat dalam Forum Satu Data Indonesia Provinsi Bengkulu.
"Prestasi ini merupakan buah dari kolaborasi yang solid antara Sekretariat SDI Provinsi Bengkulu yang dikoordinir oleh Bappeda Provinsi Bengkulu, BPS Provinsi Bengkulu sebagai pembina data, dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Bengkulu sebagai wali data tingkat daerah," katanya.
Provinsi Bengkulu, kata dia, juga telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan amanah penyelenggaraan SDI dengan mengakomodasi penyelenggaraan SDI di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Beberapa daerah seperti Bengkulu Utara, Seluma, Rejang Lebong, dan Kota Bengkulu telah mencatatkan progres yang sangat baik dalam implementasi SDI. Hal itu menunjukkan bahwa Bengkulu bukan hanya mampu bersaing di tingkat provinsi, tetapi juga berhasil mendorong pembangunan data yang merata di tingkat kabupaten/kota.
"Pencapaian itu harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus melakukan percepatan dalam penyelenggaraan SDI sesuai dengan tahapan dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Konsistensi ini perlu dijaga dan ditingkatkan agar kita dapat mencapai target yang lebih baik di tahun ini," ucapnya.
Gubernur Rohidin menekankan pencapaian itu tidak hanya penting sebagai indikator keberhasilan pembangunan data di Provinsi Bengkulu, tetapi juga sebagai pijakan penting dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah yang berbasis data.
“Dengan data yang akurat dan terintegrasi, kami dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif, sehingga pembangunan yang kita lakukan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat Bengkulu,” ujarnya.
Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk terus mendorong implementasi SDI di seluruh kabupaten/kota agar dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan nasional.
"Kami berharap seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dapat segera menyelesaikan tahapan-tahapan penting dalam penyelenggaraan SDI, sehingga pada akhirnya dapat bersama-sama mewujudkan visi Satu Data Indonesia yang lebih baik dan lebih kuat," katanya.