Medan (Antara) - Ibu Negara Hajah Iriana Joko Widodo didampingi Ibu Hj Mufidah Jusuf Kalla, mendengarkan pengalaman seorang pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, yang selama ini dikenal sebagai pemakai narkoba, namun telah lama sembuh.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang pengguna narkoba, pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Medan, saat pertemuan dengan Ibu Negara Iriana di Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Rabu.
Pelajar SMK yang tidak disebutkan identitasnya itu, mengatakan, dirinya benar-benar merasa tersiksa saat ketergantungan dengan narkoba itu.
Menggunakan narkoba tersebut, menurut dia, dulunya hanya sekadar coba-coba saja, namun lama-kelamaan akhirnya menjadi kecanduan dan sulit untuk ditinggalkan.
"Akibat kecanduan narkoba tersebut, pikirannya tidak jalan dan sekolah juga menjadi terganggu," ujar pelajar SMK itu.
Ia menyebutkan, saat menggunakan obat-obat yang sangat berbahaya bagi kesehatan itu, dan tiga kali melaksanakan rehabilitasi.
Namun, mudahan-mudahan sampai saat ini, tidak lagi memakai narkoba dan telah melupakan untuk selama-lamanya.
Bahkan, kini telah rajin sekolah di salah satu SMK di Kota Medan dan tidak mengenal lagi barang haram (narkoba) yang sangat berbahaya tersebut.
"Saya juga mengingatkan kepada rekan-rekan pelajar SLTA, untuk tidak mencoba dan menjauhi narkoba tersebut, kalau kita ingin selamat," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Sumut Brigadir Jenderal Pol Andi Loedianto, mengatakan, saat ini para pelajar SMA banyak yang terpengaruh narkoba, dan hal ini tidak lepas dari tanggung orang tua untuk mengawasi.
"Para orang tua harus dapat mengantisipasi anak-anak mereka agar tidak terjurumus narkoba," kata Loedianto.
Dalam acara tersebut, juga dihadiri sejumlah istri menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK).
Pertemuan dengan pelajar SLTA itu, dilaksanakan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara dengan thema "Generasi Muda Indonesia Bersatu Lawan Narkoba Dan Pornografi Demi Masa Depan Indonesia Gemilang". ***4***