Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Bengkulu mendorong peningkatan penggunaan uang elektronik di daerah itu menyusul masih rendahnya penggunaannya yaitu baru 20 persen dari seluruh pelaku ekonomi.
Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Senin, menyebutkan kota-kota besar di Indonesia, tingkat penggunaan uang elektronik sudah mencapai 80 persen.
"Ini butuh upaya khusus karena untuk memajukan daerah, tingkat penggunaan uang elektronik harus lebih tinggi, lebih memasyarakat," kata dia.
Jika pelaku ekonomi yang menyediakan layanan uang elektronik masih rendah, artinya penggunaan di tingkat masyarakat akan lebih rendah lagi.
Dari tinjauan BI Bengkulu, hanya dua dari 10 toko atau pelaku usaha di Bengkulu yang menyediakan layanan pembayaran uang elektronik. Keterbatasan tersebut membuat peralihan penggunaan uang kartal ke elektronik di masyarakat jadi sangat lambat.
"Bahkan memang pelaku usaha itu sendiri yang menginginkan pembayaran dalam bentuk tunai, tidak mau dalam bentuk uang elektronik," kata dia lagi.
Sementara itu, penggunaan uang elektronik diproyeksikan mampu menekan berbagai dampak negatif yang disebabkan jika menggunakan uang kartal untuk transaksi.
Misalnya masyarakat tidak perlu repot membawa sejumlah besar lembaran uang ke mana-mana, cukup dengan memegang kartu anjungan tunai mandiri, debit atau kartu kredit saja.
Hal tersebut juga memberikan rasa aman bagi masyarakat, sebab jika membawa uang tunai dalam jumlah banyak potensi tindak kriminal akan semakin tinggi, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa.
Selain itu, menekan jumlah uang tunai yang beredar juga akan memberikan dampak positif kepada perekonomian daerah, karena semakin banyak uang tunai yang beredar maka semakin tidak stabil perekonomian dan potensi inflasi semakin tinggi.
"Oleh sebab itu, kita mengimbau pelaku ekonomi agar segera menyediakan layanan pembayaran menggunakan uang elektronik. Kita juga akan berkoordinasi dengan perbankan di Bengkulu untuk mendorong pertumbuhan penggunaan itu," ujarnya.***3***