Bengkulu (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) untuk pembangunan tol Trans Sumatera untuk ruas Bengkulu - Curup - Kepahiang yang menghubungkan Bengkulu dengan Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
"Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang besar, dengan adanya pembangunan tol ini dapat meningkatkan perekonomian di Bengkulu," kata Menteri Basuki di Bengkulu, Jum’at.
Pembangunan tol Bengkulu - Lubuk Linggau ditargetkan paling lambat selesai pada Maret 2021.
Dengan investasi dana pembangunan tol sekitar Rp33 triliun diharapkan dapat membangun infrastruktur tersebut.
Menurut dia, dengan kerja sama yang baik antar Pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi dalam pembebasan lahan akan membantu percepatan pembangunan tol tersebut.
Ia mengatakan bersama dengan Gubenur Bengkulu akan memonitor pembebasan lahan dua minggu sekali.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengapresiasi pembangunan tol Bengkulu - Lubuklinggau karena dapat menunjang dan membangun perekonomian di Sumatera khususnya di Provinsi Bengkulu.
"Pembangunan tol ini akan memacu gerak ekonomi di Bengkulu," ujar Rohidin.
Untuk diketahui, pembangunan tol trans Sumatera memiliki panjang sekitar 2.952 km yang berupa koridor utama sepanjang 20.062 km dan koridor pendukung sepanjang 890 km.
Sementara untuk koridor Bengkulu - Lubuklinggau sepanjang 95,8 km.
Untuk pengadaan tanah dijadwalkan pada bulan Juni dan bisa lebih awal.
Pembangunan direncanakan dimulai dari Bengkulu - Taba Penanjung, kemudian Taba Penanjung - Curup dan terakhir Curup - Lubuklinggau.
Untuk konstruksi, pembangunan tol memiliki struktur dua simpang susun dan memilih terowongan serta jembatan panjang.
Menteri PU tandatangani pembangunan tol Bengkulu - Lubuk Linggau
Jumat, 15 Maret 2019 20:47 WIB 1101