Rejang Lebong (ANTARA) - Pejabat Perum Bulog Sub Divisi Regional Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Bengkulu, menyebutkan stok beras yang mereka miliki saat ini sebanyak 1.000 ton, sedangkan 1.000 ton lagi dalam perjalanan.
Kasi Komersial Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Hambali saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat mengatakan stok beras yang ada di gudang Bulog Subdivre Rejang Lebong tersebut diperkirakan akan mencukupi kebutuhan masyarakat dalam tiga kabupaten hingga tiga bulan ke depan.
Baca juga: Dinsos Rejang Lebong kesulitan input data verifikasi pemutakhiran BDT
"Stok beras ini diperkirakan akan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat tiga kabupaten selama tiga bulan ke depan, jika stok yang ada ini masih kurang kami akan segera mengajukan permintaan penambahan," katanya.
Oleh karena itu dia, mengimbau masyarakat Rejang Lebong tidak perlu khawatir terhadap stok beras karena pemerintah telah menyiapkan stok cadangan yang mencukupi kendati saat ini belum memasuki musim panen.
Sementara itu, untuk stok daging kerbau beku yang biasa mereka jual saat ini masih kosong dan diperkirakan baru sampai akhir Agustus mendatang.
Baca juga: Madrasah di Rejang Lebong mulai diminati oleh warga
"Stoknya sudah kosong sejak beberapa minggu lalu, saat ini kami sedang mengajukan permintaan ke Perum Bulog Divre Bengkulu sebanyak 3 ton," ujar dia.
Kosongnya stok daging beku di gudang Bulog yang biasanya dijual kepada masyarakat Rp80.000 per kg tersebut kata dia, karena saat ini pengiriman dari pusat belum sampai ke Bengkulu sehingga berpengaruh terhadap kesediaan stok di daerah.
Pasokan daging beku ini mereka perkirakan baru akan masuk ke Rejang Lebong pada akhir Agustus mendatang, sehingga masyarakat di daerah itu belum bisa menikmati daging tersebut untuk hari raya Idul Adha 2019.
Baca juga: Pria tidak dikenal diduga menjadi korban tertabrak kereta api di Rejang Lebong
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong belum rekrut PPPK
Baca juga: Polres Rejang Lebong tangkap pelaku begal kendaraan bermotor
Stok beras Bulog Rejang Lebong 1.000 ton
Jumat, 9 Agustus 2019 17:02 WIB 1518