Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu menyalurkan bibit karet jenis unggul sebanyak 75 ribu batang kepada petani di wilayah itu untuk meningkatkan produksi karet rakyat di masa mendatang.
"Penyalurkan bibit karet sebanyak itu akan diserahkan secara simbolis di Desa Taba Jambu, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Riky Gunarwan, Selasa.
Ia mengatakan penyaluran bibit karet dalam upaya pengembangan karet rakyat dan secara berangsur mengubah tanaman perkebuan dari jenis sawit kepada karet.
Tanaman karet, kata dia, tidak merusak humus tanah dan bisa menjadi pelindung lahan baik pada lahan datar maupun daerah aliran sungai, sedangkan tanaman sawit rakus akan air setiap pohon sawit dewasa membutuhkan 20 lieter air per hari, sehingga daerah perkebunan sawit terancam ke kekurangan sumber air.
Contohnya, lahan rawa yang sangat luas di kawasan pantai Bengkulu setelah ditanam kelapa sawit oleh perusahaan perkebunan besar dan kebun petani sudah menjadi daratan. "Sekarang tanaman sawit sudah merambah ke wilayah perbukitan, terutama perkebunan besar dan masyarakat, dampaknya sangat buruk bagi generasi mendatang," ujarnya.
Mengenai harga, menurut dia jauh berbeda. Harga sawit di tingkat petani hingga saat ini masih di bawah Rp700 per kilogram, sedangkan harga getah karet asalan paling rendah Rp7.000 per kilogam. Permintaan akan getah karet ke depan makin tinggi, terutama dari negara penghasil ban kendaraan antara lai Amerika Serikat, Jepang dan China.
Ia mengatakan pada tahun anggaran 2012 selain menyalurkan bibit karet juga ada bibit sawit dan mesin potong rumput sebanyak 821 unit, untuk membantu petani membersihkan kebun karet mereka. Bantuan mesin rumput itu, menurut dia sudah dilakukan sejak tahun lalu sebanyak 600 unit. "Karena permintaan petani cukup tinggi, maka bantuan mesin tersebut setiap tahun akan ditingkatkan," katanya.(Z005)
