Bengkulu (ANTARA) - Fotografer senior di Bengkulu, Ali Jaya alias Jojon menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan bus Sriwijaya tujuan Kota Palembang di Liku Lematang, Desa Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Senin malam (23/12).
Baca juga: Lokasi kecelakaan bus Sriwijaya di Lematang Pagaralam terkenal rawan
Baca juga: 25 dari 27 korban meninggal kecelakaan bus Sriwijaya berhasil teridentifikasi
Istri korban, Rolimah mengatakan, korban pergi ke Kota Palembang karena ingin menghadiri kegiatan. Kata Rolimah, ia sempat mengatakan pada suaminya itu bahwa ia bersama satu orang anaknya ingin ikut. Namun korban tidak mau dan hanya memesan satu tiket saja.
"Rencananya itu kan mau pergi bertiga. Dia mau beli tiket, kata aku jauh-jauh hari kita beli tiket biar tidak dapat duduk terlalu kebelakang. Aku gak tau akhirnya dia beli tiket untuk dia sendiri," kata Rolimah saat diwawancarai di rumahnya di jalan Gandaria, Kota Bengkulu, Selasa (24/12).
Kata Rolimah, Senin (23/12), korban sempat pamit pada istrinya dan mengatakan mau menghadiri kegiatan. Namun korban tidak menyebut akan pergi ke Kota Palembang menumpangi bus Sriwijaya.
Baca juga: 31 penumpang bus Sriwijaya nahas naik dari Bengkulu
Baca juga: 18 korban meninggal kecelakaan bus Sriwijaya Bengkulu-Palembang teridentifikasi
Rolimah mulai curiga ketika sekitar pukul 03.00 WIB korban belum juga pulang ke rumah. Biasanya, kata Rolimah, jika pergi korban tidak pernah pulang ke rumah diatas jam 12 malam.
"Tidak ada firasat sama sekali kalau dia mau pergi selamanya. Memang dari malam tadi sekitar jam 3 itu aku merasa aneh, kenapa tidak pulang-pulang. Biasanya kalau keluar sebelum jam 12 malam itu dia sudah pulang," jelas Rolimah.
Rolimah mengaku baru mengetahui bahwa suaminya menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan bus Sriwijaya tadi pagi, Selasa (24/12). Rolimah mengetahui suaminya sudah meninggal ketika petugas Jasaraharja mendatangi rumahnya dan memberitahu bahwa suaminya sudah meninggal.
Dikalangan jurnalis Bengkulu, korban sehari-harinya sering liputan foto di Korem 041/Garuda Emas, Kodim 0407 Kota Bengkulu dan Lanal Bengkulu. Korban diketahui mulai menjalani profesi sebagai fotografer setelah pensiun menjadi PNS di Korem 041/Gamas. Korban dikenal sebagai pribadi yang mudah berteman, baik dan ramah.
Disisi lain, pihak Jasaraharja Cabang Bengkulu, Selasa siang (24/12) memberikan santunan kepada keluarga korban. Santunan sebesar Rp50 juta ini langsung diterima oleh istri korban yakni Rolimah.
Baca juga: Pencarian korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya dihentikan sementara
Baca juga: Keterangan Dishub terkait kecelakaan bus Sriwijaya di Lematang Pagaralam
Fotografer ini jadi korban kecelakaan bus Sriwijaya Bengkulu-Palembang
Selasa, 24 Desember 2019 18:01 WIB 11462