Bengkulu (ANTARA) - Salah satu pedagang baju bekas di Pantai Zakat Kota Bengkulu menyebutkan bahwa hingga saat ini penjualan pakaian bekas di Bengkulu masih stabil namun pasokan barang baru terhambat akibat penyebaran virus corona.
"Penjualan tidak terpengaruh virus corona ini tapi pasokan bermasalah karena baju berasal dari luar negeri," kata Heri saat ditemui di Pantai Zakat Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menambahkan bahwa virus corona sebenarnya tergantung makanan jika faktor tubuh masyarakat lemah pasti cepat terjangkit virus.
Hanya pasokan stok baju bekas saat ini susah masuk ke wilayah Indonesia baik dari jalur darat maupun laut.
Stok pakaian bekas dari lokal seperti wilayah Jakarta dan lainnya masih bisa masuk ke wilayah Bengkulu namun untuk stok pakaian dari luar negeri khususnya dari negara China sangat sulit untuk masuk.
"Untuk menyetok barang baru ataupun membeli dia mengambil dari Aceh dan Medan," ujarnya.
Lanjut Heri, harga pakaian bekas seperti baju, celana, jas, tas, sepatu dan lainnya memiliki kategori harga kelas yaitu kelas 1,kelas 2 dan kelas 3 berkisaran dari harga Rp20 ribu hingga belasan juta rupiah.
Untuk harga yang belasan juta rupiah karena barang tersebut datang langsung dari Luar Negeri seperti dari negara Jepang, Korea, Taiwan dan negera lainnya.
Kemudian untuk kategori kelas 2 yaitu kisaran harga dibawah Rp6 juta rupiah katrna stok barangnya sama yaitu berasal dari luar negeri hanya saja kualitas dan merk dari barang tersebut berbeda. Sedangkan untuk kelas 3 yaitu barang-barang yang kisaran dari harga Rp20 ribu sampai ratusan ribu.
"Peminat masyarakat Bengkulu yang membeli baju bekas cukup tinggi, dari segi kualitas memang sangat menjamin," kata Heri.
Meskipun penjualan pakaian bekas di Bengkulu masih stabil, namun masyarakat masih ragu dan takut untuk membeli pakaian bekas karena diimpor langsung dari luar negeri.
"Karena diimpor dari luar Indonesia nantinya terindikasi virus corona melalui pakaian bekas," tutup warga Kampung Bali, Ahmad.
Virus corona tak kurangi penjualan pakaian bekas di Bengkulu
Kamis, 12 Maret 2020 19:56 WIB 4853