Bengkulu (Antara) - Enam sungai yang menjadi sumber bahan
baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Provinsi Bengkulu telah
tercemar berat, kata Ketua Tim Percepatan Penurunan Gas Rumah Kaca,
Badan Lingkungan Hidup Bengkulu, Gunggung Senoaji.
"Tercemar berat, mengandung beberapa zat berbahaya seperti besi,
mangan dan seng hingga `total coly`," katanya saat menjadi narasumber
dalam lokakarya wartawan dengan tema "Meliput Perubahan Iklim" di
Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan enam sungai tersebut yakni Sungai Air Bengkulu,
Sungai Air Selagan, Sungai Air Nelas, Sungai Padang Guci, Sungai Air
Manna, dan Sungai Air Masno.
Sungai Air Bengkulu dan Sungai Air Nelas merupakan air bahan baku
air minum untuk masyarakat Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.
Sedangkan Sungai Air Selagan menjadi sumber air untuk PDAM Kabupaten Mukomuko.
Selanjutnya Sungai Air Padang Guci untuk sumber air PDAM di
Kabupaten Kaur, sedangkan Sungai Air Manna untuk Kabupaten Bengkulu
Selatan dan Sungai Air Masno di Kabupaten Lebong.
"Tercemar berat artinya tidak layak minum langsung, harus dimasak dulu," ujarnya.
Ia mengatakan dari pemantauan BLH, sebagian besar penyebab
pencemaran adalah pembuangan sampah atau limbah rumah tangga dan kotoran
manusia ke sungai-sungai tersebut.
Sementara untuk Sungai Air Bengkulu yang masih menjadi air bahan
baku air minum masyarakat Kota Bengkulu, pencemaran juga diakibatkan
pencucian pertambangan batubara dan limbah pabrik karet.
"Penelitian terakhir kami laksanakan pada akhir 2013 di enam sungai yang menjadi air bahan baku air minum," ucapnya.
Semua zat-zat berbahaya ini menyebabkan Air Sungai Bengkulu
sebenarnya dinyatakan tidak layak untuk air minum dan dikonsumsi
pelanggan.
Sebagai antisipasi agar aliran sungai tidak tercemar dan demi
ketersediaan air minum untuk masa depan, warga diharapkan tidak membuang
sampah dan kotoran di sungai serta menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). (Antara)
Enam sungai sumber PDAM tercemar berat
Rabu, 26 Februari 2014 0:25 WIB 3253