Jakarta (Antara Bengkulu) - Sebanyak 159 pelaku UKM fesyen muslim dari berbagai daerah serta KUKM binaan kementerian dan lembaga negara berpameran di Gedung SMESCO Jakarta pada 3-7 April 2013 dalam Koperasi dan UKM Fesyen & Aksesoris Expo 2013.

"Saya berharap pelaku UKM fesyen menjadikan kegiatan ini sebagai sarana berkreasi, inovasi, dan motivasi mereka sehingga akses pasar semakin terbuka, meningkat daya saingnya sehingga memiliki prospek yang semakin cerah," kata Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan di Jakarta, Rabu.

Pameran Fesyen dan Aksesoris 2013 bertema Fesyen Muslim pada 3-7 April 2013 di Gedung SMESCO Jakarta itu ditargetkan mampu membukukan transaksi baik ritel maupun order sebesar Rp5 miliar.

Pihaknya memfasilitasi pameran ditargetkan akan dikunjungi lebih dari 8.000 orang itu.

"Kami harapkan KUKM fesyen dan aksesoris ini mampu memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan pelaku KUKM harus melakukan banyak pembenahan terkait pesatnya perkembangan produk fesyen dan aksesoris saat ini.

Menurut dia, pelaku KUKM fesyen harus mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif, mengoptimalkan sinergi dan jejaring kerjasama antara produsen dengan komunitas desainer, serta memperluas promosi produk fesyen, hingga mengoptimalkan potensi kekayaan budaya di tanah air.

Melalui pameran itu pula, Menteri berharap pelaku KUKM fesyen mampu melakukan berbagai pembenahan tersebut.

Rencananya pameran dengan "tagline" Inovasi Fesyen Inspirasi Wirausaha itu akan menampilkan produk unggulan fesyen dan aksesoris yang dihasilkan 159 KUKM dari berbagai daerah serta para KUKM binaan kementerian dan lembaga.

"Kami berharap penyelenggaraan pameran ini dapat menjadi wahana untuk mempromosikan produk fesyen dan aksesoris yang dihasilkan oleh KUKM," katanya.

Ia juga berharap pameran mampu memberikan edukasi kepada KUKM bidang fesyen dan aksesoris untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produknya sekaligus memperkenalkan KUKM dengan para pembeli potensial.

"Di sisi lain kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat dengan membeli produk dalam negeri," katanya.

Apalagi menurut dia produk fesyen dan aksesoris yang dihasilkan KUKM Indonesia memiliki motif, corak, dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh negara lain.

"Fesyen muslim di Indonesia memiliki ciri khas yang tidak bisa ditiru oleh negara manapun," katanya.

Zoning produk didasarkan pada kategori produk fesyen (busana muslim, bordir, batik, dan tenun) serta aksesoris (bros, kalung, gelang, dan cincin).

Pameran juga akan dilengkapi dengan berbagai klinik konsultasi seperti klinik HAKI, klinik pembiayaan, serta talkshow meliputi tips dan trik penjualan online, langkah-langkah ekspor produk, membangun komunitas dalam meningkatkan pemasaran produk, hingga cara jitu menarik mitra bisnis.

Selain itu pameran juga didukung acara lain berupa musik band, fesyen show, dan beauty class dari Wardah.

Fesyen sendiri merupakan produk ekonomi kreatif Indonesia yang memiliki tren positif dalam pertumbuhannya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam periode 2007-2011 ekspor fesyen Indonesia meningkat 12,4 persen dengan tujuan utama Amerika Serikat, Singapura, Hongkong, Jerman, dan Australia.

Selama Januari-November 2012 data ekspor fesyen mencapai 12,79 miliar dolar AS atau meningkat 0,5 persen ketimbang periode yang sama 2011.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, fesyen memberikan kontribusi sebanyak 3,8 juta tenaga kerja terserap pada 2012.

Sementara sumbangan fesyen terhadap PDB tercatat meningkat 28,13 persen pada periode 2010-2012 yaitu dari Rp128 triliun menjadi Rp164 triliun. (ANT)

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013