Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Setiap harinya, sebanyak 75 ton sampah warga Kota Bengkulu tidak tertampung akibat kurangnya sarana prasarana, termasuk armada pengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir.

"Kami hanya mampu menampung 60 ton dari 135 ton produksi sampah per hari, karena kurangnya sarana prasarana," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bengkulu Abdullah di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, kurangnya sarana prasarana tersebut mulai dari pengambilan sampah dari rumah warga menuju tempat pembuangan sementara, hingga ke tempat pembuangan akhir.

Saat ini kata dia terdapat 44 kontainer sampah yang ditempatkan di 33 titik lokasi. Jumlah kontainer ini sama sekali tidak seimbang, sebab jumlah kelurahan saja mencapai 67 kelurahan.

Jumlah armada jenis truk sebanyak delapan unit, mobil pengangkut kontainer 11 unit dan buldozer satu unit.

"Kebutuhan kontainer ini paling tidak ditambah sebanyak 44 kontainer lagi karena saat ini tiap kelurahan belum memiliki kontainer," katanya.

Akibatnya, satu kontainer yang memuat 5 ton sampah terpaksa digunakan untuk tiga kelurahan seperti Kelurahan Padang Nangka, Dusun Besar dan Timur Indah.

Pada 2012 kata Abdullah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan akan menambah layanan, hingga produksi sampah yang tertampung mencapai 75 persen.

Sejumlah lokasi yang dilayani mulai tahun ini yakni Jalan Kalimantan, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Fatmawati, Jalan Dempo dan Jalan Merapi.

"Selama ini warga membayar jasa pengangkut sampah yang dibayar ke LPM yang dikelola di tingkat kelurahan, tapi tahun ini sebagian akan kami ambil alih," ujarnya.

Hal tersebut kata dia, sejalan dengan rencana peningkatan pendapatan asli daerah dari retribusi sampah yang ditingkatkan dari Rp250 juta pada 2011 menjadi Rp275 juta pada tahun ini. (KR-RNI)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012