Sebagian besar dari 10 kelompok tani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang diusulkan sebagai calon penerima bantuan benih cabai merah dari pemerintah provinsi tahun ini batal menerima bantuan tersebut, diduga karena anggarannya berkurang untuk kegiatan tersebut.

“Hanya empat dari 10 kelompok tani yang menerima bantuan benih cabai merah dari pemerintah provinsi, selebihnya batal menerima bantuan ini diduga karena adanya pengurangan atau pengalihan anggaran untuk kegiatan ini,” kata Pelaksana Tugas Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugianto di Mukomuko, Minggu.

Kabupaten Mukomuko rencananya tahun 2021 mendapatkan bantuan benih cabai merah untuk pengembangan tanaman tersebut di lahan pertanian seluas 50 hektare milik 10 kelompok tani.

Namun luas lahan pertanian yang menerima bantuan benih cabai merah di daerah ini berkurang dari seluas 50 hektare menjadi 20 hektare, diduga karena adanya pengurangan anggaran untuk kegiatan tersebut.

Untuk itu, katanya, hanya empat dari 10 kelompok tani di daerah ini yang menerima bantuan benih cabai merah sekaligus sarana produksi untuk pengembangan tanaman holtikultura ini di lahan pertanian seluas 20 hektare di daerah ini.

Sebanyak empat kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di Kecamatan Teramang Jaya, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan Teras Terunjam.

Setiap kelompok tani dari sebanyak empat kelompok tani di daerah ini akan mendapatkan bantuan untuk pengembangan tanaman cabai merah di lahan seluas lima haktare.

“Kemungkinan wilayah yang menjadi sasaran untuk lokasi pengembangan tanaman cabai merah masih sama seperti tahun sebelumnya karena di wilayah ini sudah tersedia lahan tanaman cabai merah,” ujarnya.

Ia menyebutkan, seperti Kecamatan Lubuk Pinang memanfaatkan lahan persawahan yang belum ditanami tanaman padi untuk ditanami tanaman hortikultura seperti salah satunya cabai merah.

Sedangkan bantuan untuk pengembangan cabai merah dari pemerintah provinsi setempat, katanya, kemungkinan masih sama dengan tahun sebelumnya yakni sarana produksi (Saprodi) seperti pupuk dan mulsa.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021