Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta sekolah-sekolah di daerah itu untuk memberdayakan guru honorer sehingga bisa mengatasi kekurangan guru di wilayah itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rejang Lebong, Rezza Pakhlevie di Rejang Lebong, Senin mengatakan jumlah guru yang bertugas di Kabupaten Rejang Lebong saat ini terus berkurang karena telah masuk usia pensiun, meninggal dunia dan pindah ke luar daerah.

"Untuk meminimalisir kekurangan guru di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Rejang Lebong kita sudah minta pihak sekolah untuk memberdayakan guru honorer yang ada di sekolah masing-masing," kata dia.

Dia menjelaskan, pemberdayaan guru honorer ini bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan sebagai pendidik baik yang diselenggarakan pemerintah daerah maupun provinsi sehingga memiliki kompetensi.

Selain itu Disdikbud Rejang Lebong, kata dia, saat ini juga sudah tidak memberikan rekomendasi kepada guru yang akan pindah tugas ke luar daerah.

"Sudah ada instruksi dari bapak Bupati Rejang Lebong yang melarang pemberian rekomendasi untuk guru yang mengajukan pindah tugas. Larangan pemberian rekomendasi dan izin untuk guru yang ingin pindah ini agar jumlah ketersediaan tenaga pengajar kita tidak semakin berkurang," tambah dia.'

Sejauh ini jumlah guru yang ada di Kabupaten Rejang Lebong kata dia, jumlahnya mencapai 5.000 orang mulai dari guru TK, SD, dan SMP sederajat, sedangkan untuk guru SMA sederajat kewenangannya ada di pihak provinsi.

Menurut dia, jumlah guru di Kabupaten Rejang Lebong ini setiap tahunnya terus berkurang hingga ratusan orang, terbanyak terjadi pada 2021 lalu mencapai 500 orang lantaran telah memasuki usia pensiun.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022