Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengharapkan program peremajaan sawit rakyat atau PSR dari Kementerian Pertanian yang menyasar 100 hektare kebun warga di daerah itu segera direalisasikan. 

"Kami minta program ini segera direalisasikan sehingga nantinya bisa membantu petani sawit yang kebunnya sudah tidak produktif," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong Zulkarnain di Rejang Lebong, Rabu.

Dia menjelaskan Kabupaten Rejang Lebong pada 2023 menerima bantuan program PSR dari Kementerian Pertanian seluas 100 hektare yang tersebar dalam lima kecamatan di daerah itu.

Ia mengatakan lima kecamatan yang menerima program PSR ini ialah Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kota Padang, Sindang Beliti Ulu (SBU), Sindang Beliti Ilir (SBI) dan Kecamatan Binduriang.

Bantuan yang diberikan pemerintah ini, kata dia, disalurkan melalui rekening kelompok tani. Setiap hektare areal penanaman sawit akan diberikan bantuan uang tunai senilai Rp30 juta untuk pembelian bibit, pengolahan lahan, pembelian pupuk dan lainnya.

Menurut dia, untuk mendapatkan bantuan ini kalangan petani sawit di wilayah itu harus bergabung dalam kelompok tani dan harus memenuhi beberapa kriteria di antaranya harus tergabung dalam kelompok tani sawit, kebunnya sudah memiliki sertifikat.

Sedangkan kriteria lainnya adalah perkebunan sawit yang dimiliki sudah tidak lagi produktif lagi atau telah berumur lebih dari 15 tahun dan produksinya tidak sesuai dengan yang seharusnya atau rendah, dan tanamannya menggunakan bibit asalan.

Dia menambahkan selain mendapat program PSR, petani di lima kecamatan tersebut juga akan mendapatkan program jalan usaha tani atau JUT sebagai pendukung perkebunan sawit rakyat oleh pihak Kementerian Pertanian dengan panjang tiga kilometer.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023