Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyosialisasikan pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) dalam 15 kecamatan di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan musim kemarau yang melanda wilayah itu dan daerah lainnya di Tanah Air belakangan ini, berpotensi menyebabkan peningkatan kasus DBD karena jentik nyamuknya berkembang di tempat penampungan air bersih.
Baca juga: Disnakertrans: 15 alumni SMA/SMK Rejang Lebong magang kerja di Jerman
"Masyarakat Rejang Lebong kita minta untuk mewaspadai penyebaran DBD di wilayah masing-masing dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan gerakan 3M plus," kata dia.
Dia menjelaskan, untuk mencegah meluasnya penyebaran DBD tersebut warga diminta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air, kemudian menjaga kebersihan lingkungan.
Adanya genangan air dan sampah di sekitar tempat tinggal, kata dia, dapat menjadi media berkembangbiak nyamuk pembawa virus dengue yakni nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Baca juga: BMA Rejang Lebong selesaikan 100 perkara dengan keadilan restorasi
"Nyamuk jenis ini mudah berkembangbiak di genangan air terutama wadah atau tempat-tempat penampungan air seperti bak, tempat minum binatang peliharaan, drum dan lainnya," terangnya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran DBD ini ialah melalui gerakan 3M plus dengan jalan menguras atau membersihkan bak mandi, tempat minum binatang peliharaan.
Kemudian menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas seperti botol, kaleng dan lainnya yang bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk serta menaburkan larvasida.
Sejauh ini kasus penyebaran DBD di Kabupaten Rejang Lebong yang ditangani 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan terhitung Januari hingga pertengahan Agustus sudah ada 29 kasus, namun dari jumlah itu tidak ada yang dinyatakan meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Rephi Meido Satria saat dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan musim kemarau yang melanda wilayah itu dan daerah lainnya di Tanah Air belakangan ini, berpotensi menyebabkan peningkatan kasus DBD karena jentik nyamuknya berkembang di tempat penampungan air bersih.
Baca juga: Disnakertrans: 15 alumni SMA/SMK Rejang Lebong magang kerja di Jerman
"Masyarakat Rejang Lebong kita minta untuk mewaspadai penyebaran DBD di wilayah masing-masing dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan gerakan 3M plus," kata dia.
Dia menjelaskan, untuk mencegah meluasnya penyebaran DBD tersebut warga diminta melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan gotong royong membersihkan saluran pembuangan air, kemudian menjaga kebersihan lingkungan.
Adanya genangan air dan sampah di sekitar tempat tinggal, kata dia, dapat menjadi media berkembangbiak nyamuk pembawa virus dengue yakni nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
Baca juga: BMA Rejang Lebong selesaikan 100 perkara dengan keadilan restorasi
"Nyamuk jenis ini mudah berkembangbiak di genangan air terutama wadah atau tempat-tempat penampungan air seperti bak, tempat minum binatang peliharaan, drum dan lainnya," terangnya.
Menurut dia, untuk mengantisipasi penyebaran DBD ini ialah melalui gerakan 3M plus dengan jalan menguras atau membersihkan bak mandi, tempat minum binatang peliharaan.
Kemudian menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas seperti botol, kaleng dan lainnya yang bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk serta menaburkan larvasida.
Sejauh ini kasus penyebaran DBD di Kabupaten Rejang Lebong yang ditangani 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan terhitung Januari hingga pertengahan Agustus sudah ada 29 kasus, namun dari jumlah itu tidak ada yang dinyatakan meninggal dunia.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023