Pemerintah Kota Bengkulu terus berupaya untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut dengan melakukan deteksi dini sejak dari calon pengantin dan memaksimalkan langkah penanganan stunting secara komprehensif.
 
"Saya sampaikan dengan Camat dan Lurah, kalau kita semua melakukan deteksi dini mulai dari calon pengantin maka mudah-mudahan angka stunting akan turun di Kota Bengkulu," kata Wakil Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi di Kota Bengkulu, Jumat.

Baca juga: Pemkot Bengkulu tindak tegas truk ODOL sebabkan kerusakan jalan
 
Ia menyebutkan, dengan banyaknya pihak yang komitmen dalam membantu Pemerintah Kota Bengkulu maka penurunan angka stunting di wilayah tersebut dapat terealisasikan.
 
"Di Kota Bengkulu ini begitu banyak sumber daya yang bisa kita berdayakan. Seperti Baznas siap membantu, para kepala OPD siap membantu, kemudian CSR siap juga. Ketika ada yang berisiko stunting dari ibunya yang hamil tolong dikasih tahu segera," ujarnya.
 
Selain itu, pihaknya juga membentuk kampung keluarga berkualitas (KB) di 67 kelurahan juga dapat menekan angka stunting di wilayah tersebut. 

Baca juga: Pemkot Bengkulu hapus 5.728 warga dari DTKS
 
"Keberadaan kampung keluarga berkualitas merupakan strategi pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat di tingkat kampung untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat," sebut dia.
 
Menurut dia, melalui peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) akan dilakukan sosialisasi bagaimana mendeteksi balita dan ibu hamil yang berisiko masuk kategori stunting serta mengembangkan keluarga berkualitas seperti pencegahan pernikahan dini dan edukasi makanan bergizi.
 
Oleh karena itu, lanjut Dedy, seluruh LPM melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023