Untuk itu, DP3AP2KB terus menjalankan program ketahanan remaja meliputi Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di Kota Bengkulu.
"Orangtua mempunyai peran penting dalam keluarga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai pernikahan usia dini," kata Kepala DP3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma di Bengkulu, Jumat.
Sebab, kata dia, BPR merupakan program yang ditujukan kepada keluarga yang mempunyai remaja untuk mewujudkan kepedulian dan tanggungjawab orangtua dalam membimbing dan membina anak dan remaja melalui interaksi yang harmonis.
Ia menilai BPR penting untuk mencegah terjadinya pernikahan usia dini sebab pada kelompok tersebut dilakukan pertemuan dan pembinaan secara rutin terhadap orangtua yang mempunyai anak remaja.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu juga melakukan pencegahan pernikahan usia dini dengan memberdayakan para remaja melalui program Generasi Berencana (GenRe).
Lanjut Dewi, program GenRe memiliki tujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia agar menjadi generasi yang punya perencanaan kehidupan yang matang.
"Dengan program tersebut, generasi muda mendapatkan informasi, teredukasi, bisa merencanakan kehidupan yang matang, agar melahirkan generasi sehat dan tumbuh kembang sesuai dengan usia dengan status gizi baik. Para Duta GenRe yang telah terpilih diikutsertakan dalam mensosialisasikan pencegahan pernikahan usia dini di kalangan seumuran dengan cara pendekatan persuasif," terangnya.
Selanjutnya, sebut dia, dalam pembinaan remaja juga terdapat program pendewasaan usia perkawinan (PUP) yang membahas tentang tingkat kematangan usia perkawinan, melalui program tersebut para remaja dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pertimbangan yang matang terkait dengan usia perkawinan yang tepat.