Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi menyebutkan para petugas penyuluh KB dalam tugasnya tidak hanya menjemput akseptor atau peserta keluarga berencana usia subur, tetapi juga datang ke lokasi-lokasi khusus untuk penanganan stunting.
"Penyerahan sepeda motor ini untuk memaksimalkan kerja penyuluh KB, sehingga angka stunting di Kota Bengkulu dapat ditekan," kata dia di Kota Bengkulu, Selasa.
Bantuan ini, terang dia, menjadi penyemangat para penyuluh KB dalam menjalankan tugas, khususnya penyuluhan KB dan penurunan angka stunting di Kota Bengkulu.
Penyuluh KB berperan aktif dalam menekan angka stunting di Kota Bengkulu yang juga merupakan salah satu dari tiga program prioritas nasional dan ditargetkan turun hingga 14 persen pada 2024.
"Tolong peran penyuluh KB dalam menyosialisasikan tentang stunting di tengah masyarakat. Beri mereka pemahaman terkait stunting dan pantau selalu keadaan masyarakat apabila ada yang terindikasi stunting," ujar dia.
Arif juga meminta para penyuluh lebih peka terhadap indikasi stunting di tengah masyarakat, dengan mendeteksi dini mulai dari para calon pengantin di wilayah masing-masing.
"Tolong juga dipantau perkembangannya mulai dari yang menikah hingga melahirkan. Setelah melahirkan dipantau juga anaknya agar tidak stunting. Kita harus memaksimalkan beberapa upaya di tengah masyarakat untuk memastikan langkah penanganan stunting secara komprehensif," sebutnya.
Pemkot Bengkulu juga terus meningkatkan peran posyandu yang berada di setiap kecamatan guna mencegah peningkatan kasus stunting.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu Dewi Dharma menerangkan, untuk meningkatkan peran posyandu pihaknya memberikan penyuluhan secara berkala kepada para kader guna menurunkan prevalensi stunting.
Selain terus melakukan penyuluhan, DP3AP2KB Kota Bengkulu juga menyalurkan sejumlah alat bantu yang digunakan berupa seperangkat alat permainan edukatif dan seperangkat media yang berisi materi.