Kepolisian Resor(Polres) Mukomuko, Polda Bengkulu, masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran lahan gambut di belakang Bandara Mukomuko sejak beberapa hari yang lalu.

"Masih dalam penyelidikan. Masih mencari dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut," kata Kepala Polres  Mukomuko AKBP Nuswanto di Mukomuko, Kamis.

Polres Mukomuko menyelidiki penyebab kebakaran lahan gambut tersebut guna menindaklanjuti laporan dari pihak Edi Mulya Karya, pemilik lahan gambut yang telah ditanami tanaman kelapa sawit.

Baca juga: Tim BPBD Mukomuko padamkan kebakaran lahan gambut di belakang bandara

Pihak kepolisian setempat telah mendapatkan keterangan dari pihak Edi Mulya Karya selaku pemilik lahan gambut yang telah ditanami kelapa sawit.

Selanjutnya, katanya, pihak kepolisian  setempat akan memanggil sejumlah saksi lain yang terkait dengan kejadian kebakaran lahan gambut tersebut.

"Penyidik memeriksa saksi untuk mengetahui penyebab atau kronologis peristiwa kebakaran lahan gambut tersebut," ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi sebelumnya mengatakan instansinya membantu untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di belakang Bandara Mukomuko.

"Sejak hari Senin sore (25/9) kita sudah bantu memadamkan tetapi lahan tersebut masih terbakar, sekarang terus berlanjut," ujarnya.

Sekitar dua hektare lahan gambut yang ditanami tanaman kelapa sawit di belakang bandara daerah ini terbakar pada Senin (25/9) sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Pemkab Mukomuko bantu kebutuhan air bersih warga

Ia menyebutkan, lokasi lahan gambut yang terbakar tersebut sudah ditanami kelapa sawit dan berada sejauh sekitar dua kilometer dari jalan raya di daerah ini.

Tim BPBD menggunakan satu mesin pompa penyedot air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut, termasuk mobil pemadam kebakaran ada juga di lokasi kebakaran.

Lahan gambut yang telah terbakar sulit untuk dipadamkan karena sumber api masih berada di bagian bawah lahan tersebut dan sewaktu-waktu bisa menyala apabila terkena angin kencang.

BPBD terus mengimbau warga setempat untuk tidak membakar lahan dan hutan saat musim kemarau saat ini.

"Kami minta kepada camat dan desa-desa untuk melarang warganya membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan dibakar karena dampaknya bisa meluas dan sulit diatasi," demikian Ruri.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023