Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bengkulu meresmikan rumah pangan 'Ado Galo' dan gerakan tanam 20 ribu bibit cabai guna menekan angka inflasi di wilayah tersebut.
 
Untuk rumah pangan tersebut berada di pasar tradisional di Kota Bengkulu yaitu Pasar Panorama dan Pasar Minggu yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, gula pasir dan lainnya.
 
"Seperti kita ketahui, cabai ini sering menjadi sumber inflasi sehingga kita fokuskan dulu ke cabai. Tentu saja di dalam situasi inflasi global yang sangat tinggi ini, kita harus selalu menjaga, harus selalu waspada terhadap inflasi. Untuk itu ketersediaan pangan sangatlah penting," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung di Kota Bengkulu, Sabtu.
 
Ia menyebutkan, kegiatan tanam cabai merah dengan total 20 ribu bibit dan peluncuran toko pangan 'Ado Galo' merupakan gerakan nasional pengendalian inflasi di Kota Bengkulu.
 
"Ada juga disini toko pangan Ado Galo yang menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok kerja sama antara Bulog, BI dan juga pemerintah daerah," ujar dia.
 
Dengan adanya kegiatan tersebut, Juda berharap agar semua masyarakat memanfaatkan perkarangan yang ada.
 
Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi menerangkan jika saat ini pemerintah kota bersama dengan dinas terkait terus melakukan berbagai gerakan untuk menekan angka inflasi di Kota Bengkulu.
 
"Kita menggelar operasi pangan murah diberbagai kelurahan hingga mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk menanam cabai, sayuran dan lainnya," terang Arif.
 
Dengan berbagai gerakan tersebut, Pemkot Kota Bengkulu dan pihak terkait siap bersinergi dan berkomitmen memerangi inflasi di Kota Bengkulu.
 
Diketahui, inflasi di Kota Bengkulu pada Oktober 2023 berada di angka 2,83 (yoy), oleh karena itu pemerintah bersinergi dengan pihak terkait untuk menekan angka inflasi tersebut.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023