Kanopi Hijau Indonesia bersama pihak terkait terus mencoba membentuk generasi muda yang kritis dan memiliki kepedulian terhadap alam lewat program Sekolah Energi Bersih (SEB).
 
"Kanopi Hijau Indonesia lewat program SEB juga meningkatkan kesadaran kritis publik terutama generasi muda tentang urgensi transisi energi ke energi bersih," kata Manajer Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia, Hosani Hutapea di Bengkulu, Kamis.
 
SEB tersebut berbentuk sosialisasi dan peningkatan literasi masyarakat khususnya generasi muda soal potensi dan dampak kerusakan alam dari pemanfaatan energi kotor, upaya pencegahan yang dibutuhkan dan penyadaran masyarakat betapa pentingnya energi bersih.
 
"Sudah dilakukan sosialisasi di SMA Sint Carolus, SMAN 1 Kota Bengkulu, SMAN 4 Kota Bengkulu, SMAN 7 Kota Bengkulu, SMKN 2 Kota Bengkulu, SMKN 3 Kota Bengkulu," kata dia.
 
Selaras dengan program tersebut, SEB juga membuka program donasi untuk agenda SEB Jilid II. Sampai saat ini, menurut dia, sebanyak 498 orang masyarakat Bengkulu telah terlibat menjadi penyelamat bumi untuk generasi masa depan dengan berdonasi guna mewujudkan SEB jilid II.
 
Tim canvaser SEB telah mengumpulkan donasi sebesar Rp12,3 juta sedangkan target donasi untuk pemasangan panel surya dan turbin angin mencapai Rp150 juta.
 
Hosani Hutapea mengatakan gerakan pengumpulan donasi masih berlangsung hingga Juni 2024 dan publik masih berkesempatan untuk terlibat langsung dalam agenda ini.
 
“Masih terbuka kesempatan untuk masyarakat berpartisipasi pada kegiatan ini untuk terlibat langsung menjadi penyelamat bumi. Kami menargetkan sebanyak mungkin orang yang terlibat,” katanya.
 
SEB dan program donasi ini kemudian menjadi sarana untuk penyadaran masyarakat khususnya generasi muda betapa pentingnya energi bersih dan mencegah krisis alam.

Penggalangan donasi publik untuk SEB II ini masih terbuka hingga Juni 2024 dan masyarakat bisa langsung berdonasi ke nomor rekening 00115-01-001374-56-4 (BRI) atas nama Yayasan Kanopi Hijau Indonesia. Penggalangan donasi akan diumumkan di sosial media maupun laman http://kanopihijauindonesia.or.id secara berkala.
 
Dari proses interaksi yang dilakukan oleh canvaser atau relawan SEB, sebagian besar publik merasakan bahwa saat ini suhu bumi semakin panas dan cuaca ekstrem semakin sering terjadi akibat penggunaan bahan bakar fosil.
 
Publik mulai sadar tentang dampak dari krisis iklim yang lebih luas yaitu akan mengganggu ekonomi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023