Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu menyebut program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) pada 2025 akan dilakukan pada 5.150 hektare lahan milik masyarakat setempat.
Tim Kegiatan Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Hamdani di Kota Bengkulu, Selasa, menyebutkan bahwa program PSR 2025 telah melalui tahap verifikasi dan mendapat persetujuan dari berbagai pihak.
Baca juga: Mukomuko usulkan pembangunan 110 titik irigasi ke Kementan
Program PSR tersebut dilakukan guna menggantikan tanaman sawit tua dengan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Usulan yang disampaikan oleh kelompok tani sudah diverifikasi oleh pemerintah kabupaten, dan rekomendasi teknisnya telah disetujui oleh pemprov serta Dirjen Perkebunan untuk pelaksanaan replanting seluas 5.150 hektare," terang dia.
Program PSR di Provinsi Bengkulu pada 2025 akan melibatkan 24 kelompok tani yang tersebar di enam wilayah yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Rejang Lebong. Dari keenam wilayah tersebut, paling banyak yaitu Kabupaten Bengkulu Utara dengan luas lahan mencapai 2.300 hektare.
Baca juga: Pemkab Bengkulu Tengah tanam padi gogo di 190 hektare
"Untuk Kabupaten Bengkulu Utara menjadi fokus utama karena memiliki potensi sawit yang sangat besar dan kami optimistis hasil dari replanting ini akan sangat signifikan," sebut dia.
Lanjut Hamdani, terkait dengan bantuan dana untuk program PSR tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu setiap hektare akan mendapatkan bantuan sebesar Rp60 juta dari sebelumnya Rp30 juta.
Dana bantuan tersebut dapat digunakan oleh petani untuk mengganti bibit dan melakukan perawatan guna meningkatkan produktivitas.