Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu terus melakukan pemantauan dan pemangkasan guna mengantisipasi terjadinya pohon tumbang di wilayah tersebut akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Pemangkasan tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah-langkah mitigasi dan fokus DLH Kota Bengkulu saat ini dengan melakukan pemangkasan pohon yang telah mencapai ketinggian yang berpotensi membahayakan.
 
"Dalam upaya mengantisipasi potensi bahaya, DLH Kota Bengkulu intensif melakukan pemantauan terhadap pohon-pohon yang berpotensi tumbang di seluruh wilayah Kota Bengkulu," kata Kepala DLH Kota Bengkulu, Riduan di Bengkulu, Sabtu.
 
Ia menyebutkan, DLH Kota Bengkulu hanya melakukan pemangkasan dan perawatan terhadap pohon, bukan melakukan penebangan.
 
"Dalam upaya meningkatkan kewaspadaan, kami menghimbau masyarakat setempat untuk melaporkan kepada DLH apabila menemui pohon milik pemerintah daerah yang berpotensi tumbang di wilayah mereka," terang dia.
 
Riduan berharap, dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihaknya dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat tumbangnya pohon selama masa cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Bengkulu.
 
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu untuk waspada cuaca buruk akibat siklon Anggrek.
 
Sebab, dampak siklon Anggrek berpotensi menimbulkan bencana karena akan terjadi hujan disertai intensitas lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
 
"Dari pengamatan citra radar, sudah adanya peningkatan curah hujan di wilayah Bengkulu, selain itu siklon ini juga berdampak terhadap tinggi gelombang yang diperkirakan mencapai tiga meter," terang Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Muhammad Fajar.
 
Meskipun posisi siklon Anggrek masih jauh dari daratan Bengkulu, namun secara tidak langsung siklon ini bisa berdampak terhadap cuaca di Provinsi Bengkulu.
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024