Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggelar program pangah murah dalam rangka peringatan hari jadi ke-21 daerah tersebut untuk turut menstabilkan pasokan pangan.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko Elxandi Utria Dharma di Mukomuko, Rabu, mengatakan program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah.
"Kita mau coba memasarkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) pada momen HUT. Kalau memang bisa nanti kita pasar di stan dinas ini," kata dia.
Langkah ini, kata dia, diambil sebagai respons terhadap kenaikan harga pangan, terutama beras dan cabai merah, yang terjadi di daerah ini dan secara nasional.
Elxandi mengatakan kenaikan harga gabah kering panen dari Rp6 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram telah berdampak pada kenaikan harga beras dari Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Sebelum memasarkan beras SPHP, pihaknya akan melakukan monitoring penjualan beras SPHP di wilayah Kecamatan Teramang Jaya, di mana terdapat mitra Bulog yang menjual beras SPHP dengan harga wajar.
Pemerintah ingin melihat minat masyarakat terhadap beras SPHP, mengingat kecenderungan masyarakat setempat untuk mengonsumsi beras pulen. Program ini dilakukan dengan kerja sama dengan Bulog Bengkulu untuk beras dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah untuk stok cabai.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan stabilitas pasokan dan harga pangan di Kabupaten Mukomuko dapat terjaga, memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko Elxandi Utria Dharma di Mukomuko, Rabu, mengatakan program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di daerah.
"Kita mau coba memasarkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) pada momen HUT. Kalau memang bisa nanti kita pasar di stan dinas ini," kata dia.
Langkah ini, kata dia, diambil sebagai respons terhadap kenaikan harga pangan, terutama beras dan cabai merah, yang terjadi di daerah ini dan secara nasional.
Elxandi mengatakan kenaikan harga gabah kering panen dari Rp6 ribu menjadi Rp7 ribu per kilogram telah berdampak pada kenaikan harga beras dari Rp13 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram.
Sebelum memasarkan beras SPHP, pihaknya akan melakukan monitoring penjualan beras SPHP di wilayah Kecamatan Teramang Jaya, di mana terdapat mitra Bulog yang menjual beras SPHP dengan harga wajar.
Pemerintah ingin melihat minat masyarakat terhadap beras SPHP, mengingat kecenderungan masyarakat setempat untuk mengonsumsi beras pulen. Program ini dilakukan dengan kerja sama dengan Bulog Bengkulu untuk beras dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah untuk stok cabai.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan stabilitas pasokan dan harga pangan di Kabupaten Mukomuko dapat terjaga, memastikan ketersediaan pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024