Warga Sumatera mengalami gelombang kepanikan setelah terjadi pemadaman listrik besar-besaran, dan PT PLN telah bekerja keras untuk menangani situasi darurat yang disebabkan oleh gangguan pada jaringan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat.

Kejadian ini tidak hanya mempengaruhi sehari-hari warga di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran akan krisis listrik yang lebih luas. Namun, apakah kepanikan ini benar-benar sesuai dengan realitas di lapangan?

Menurut Iwan Arissetyadhi, Manajer Komunikasi & TJSL PLN S2JB, gangguan yang terjadi bukanlah hal yang sederhana dan memiliki potensi dampak yang luas. Dengan sistem yang saling terhubung di seluruh Sumatera, gangguan di satu titik bisa mempengaruhi banyak wilayah, mulai dari Sumsel hingga Jambi dan Bengkulu.

Namun, Iwan menegaskan bahwa semua itu sudah dalam proses normalisasi. Di Kota Bengkulu, Manna, Rejang Lebong dan sekitarnya, listrik sempat padam dalam durasi yang cukup lama sekira mulai pukul 11.00 WIB, Selasa (4/6).

Listrik padam tersebut berlangsung hingga Rabu sekitar pukul 07.00 WIB di kawasan Padang Harapan, Kota Bengkulu. Persoalan ini tentu menjadi pertanyaan bagi warga Kota Bengkulu yang sangat jarang mengalami "blackout" dalam durasi panjang.

Baca juga: Listrik sempat padam di Bengkulu berjam-jam hingga warga terganggu, ini kata PLN
Baca juga: PLN Sumbar selidiki penyebab "blackout" yang mempengaruhi 600 ribu pelanggan

Selama listrik padam tersebut, warga Kota Bengkulu terpantau menjadi banyak beraktivitas di pusat perbelanjaan, warung, kafe dan tempat-tempat lain yang menyediakan listrik menggunakan generator set (genset). 

Warga menggunakan fasilitas listrik tersebut untuk mengisi daya ponsel. Beberapa kafe juga menjadi pusat keramaian karena menyediakan jaringan hotspot wi-fi.

Selain listrik padam dalam durasi lama, sinyal internet juga perlahan hilang timbul tenggelam membuat aktivitas warga yang terbiasa dengan jaringan nirkabel terganggu.

Itu menunjukkan ketergantungan warga terhadap listrik sangat besar karena tidak hanya terkait lampu penerangan tetapi aktivitas warga yang juga tergantung dari sinyal internet yang normal apabila kelistrikan juga tidak mengalami persoalan.

Belum lagi, beberapa unsur warga banyak yang menggantungkan ekonominya dari perpaduan listrik dan sinyal internet seperti pedagang online, ojek online, dunia pendidikan dan unsur lainnya.

Baca juga: Sebagian Aceh masih alami listrik padam, PLN minta maaf
Baca juga: PLN: Normalisasi listrik di Sumbagsel dilakukan bertahap

Adapun PLN telah mengerahkan 130 personel yang kini bekerja tanpa kenal lelah untuk memperbaiki situasi akibat gangguan transmisi di Lubuklinggau-Lahat, yang terkoneksi dengan jaringan listrik di Kota Bengkulu.

"Kami bergerak cepat. Dan beberapa wilayah sudah mulai mendapatkan suplai listrik mereka kembali. Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu proses normalisasi," kata Iwan Arissetyadhi.

Meskipun beberapa area masih mengalami gangguan, Iwan menyampaikan pesan bahwa pemulihan dilakukan secara bertahap dan sistematis, dengan prioritas pada area yang paling kritis terlebih dahulu.

"Ini bukanlah akhir dari listrik di Sumatera," tegasnya. "Ini hanyalah hambatan, dan PLN berkomitmen penuh untuk mengatasi ini secepatnya."

Apakah ini hanya ujian bagi ketahanan infrastruktur kita atau sebuah indikasi masalah yang lebih dalam? Apa langkah PLN selanjutnya untuk menghindari insiden serupa di masa depan?

Baca juga: Telkomsel perbaiki jaringan di Sumbagsel usai pemadaman listrik
Baca juga: Polda Lampung kerahkan personel pengamanan sikapi pemadaman listrik

Untuk menjawabnya, perlu diperhatikan beberapa pertimbangan berikut. 

Sumatera kini berada di ambang potensi krisis energi yang serius, memicu kekhawatiran di kalangan penduduk serta pemangku kepentingan industri. Krisis ini dipicu oleh gangguan berulang pada jaringan transmisi SUTT 275 kV Lubuklinggau-Lahat, yang telah menyebabkan pemadaman listrik secara sporadis di beberapa provinsi termasuk Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.

Persoalan terakhir ini adalah puncak dari serangkaian gangguan yang telah menandai ketergantungan yang berlebihan pada infrastruktur perlu diperbarui dan kapasitasnya ditingkatkan. Perlu investasi yang lebih besar untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.

Baca juga: PLN berhasil pulihkan kelistrikan 100 persen di Pulau Bangka
Baca juga: Mukomuko butuh Rp150 miliar bangun pembangkit listrik biomassa

Selain itu, isu keberlanjutan dan keamanan energi agar menjadi perhatian utama. Peningkatan penggunaan sumber daya terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro di wilayah ini dianggap sebagai langkah vital untuk jangka panjang.

PLN telah mengakui kesulitan yang dihadapi jaringan listrik di Sumatera dan saat ini sedang berupaya keras untuk meningkatkan kapasitas dan keandalan sistem mereka.

"Kami sedang bergerak cepat untuk memodernisasi jaringan dan meningkatkan redundansi sistem agar kejadian serupa bisa diminimalisir di masa depan," ungkap Iwan.
 

Kendaraan energi baru pikat pengunjung Festival Perahu Naga Frankfurt

 

Pewarta: Admin

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024