Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kembali berencana memindahkan pasar tradisional di Desa Lubuk Sanai I yang berada di pinggir jalan nasional agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, pada Minggu, mengatakan bahwa rencana pemindahan pasar tradisional yang beroperasi setiap pagi sudah lama direncanakan, tetapi para pedagang belum bersedia pindah.

"Dalam waktu dekat, pemerintah kabupaten melalui Sekda dan Asisten akan melakukan pendekatan dengan mengundang Kepala Desa Lubuk Sanai I dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk membahas pemindahan pasar tradisional," katanya.

Ia mengatakan nantinya pasar tradisional di Desa Lubuk Sanai I akan digabung dengan pasar tradisional di Desa Lubuk Sanai III, yang saat ini berstatus pasar mingguan, untuk ditingkatkan menjadi pasar harian.

Ia menilai lokasi pasar tradisional di Desa Lubuk Sanai I, Kecamatan XIV Koto, tidak layak karena lokasinya sempit dan berada di lingkungan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Lingkungan di sekitar pasar tradisional tersebut tidak sehat karena tidak ada pembuangan limbah pasar," ujarnya.

Selain itu, pasar ini dinilai berpotensi mengurangi pendapatan asli daerah karena beroperasi tanpa izin resmi dan menyebabkan gangguan arus lalu lintas.

Ia mengatakan pihaknya akan terus menggencarkan peningkatan status pasar mingguan menjadi harian dengan melibatkan pemerintah desa dan tokoh masyarakat.

"Kami terus memfasilitasi dengan para pihak terkait, termasuk Kepala Desa Lubuk Sanai I dan Desa Lubuk Sanai III, agar pemindahan pasar bisa terealisasi," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa saat ini Mukomuko baru memiliki satu pasar harian, yaitu di Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh.

Selanjutnya, ia berharap paling lambat pada tahun 2025 ada penambahan pasar harian baru sehingga tersedia data harga pembanding dari wilayah lain di luar Kecamatan Ipuh.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024