Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun 2025 akan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Cipta Karya sebesar Rp13,6 miliar untuk kegiatan pembangunan fisik sanitasi.
"DAK bidang Cipta Karya sebesar Rp13,6 miliar untuk pembangunan fisik sanitasi berupa pembangunan instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT) sekitar Rp10 miliar dan Rp3 miliar lebih untuk sistem pengolahan limbah desa," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Minggu.
Ia mengatakan, artinya kegiatan pembangunan fisik sanitasi ini sudah menyangkut lingkungan desa, dibuat sentralisasi melalui pipa dari rumah turun ke Septic tank secara komunal.
Ia menjelaskan, ada sebuah sistem pengolahan, untuk itu ada bangunan dibuat bak penampungan, kemudian resapan, kemudian ada tempat pembuangan air, kemudian dibersihkan dan dibuang ke dalam lobang sehingga tinja dari pemukiman masuk ke sana.
Ia mengatakan, titik pembangunan fisik sanitasi di Desa Selagan Jaya karena di situ terintegrasi dengan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, selain itu karena pemerintah daerah punya lahan di TPA sampah.
Kemudian, hasil akhirnya merancang limbah menjadi berbagai macam hasil yang bisa dijadikan pupuk.
Ia mengatakan, bahwa IPLT gunanya untuk mengatasi lingkungan dari kondisi yang layak untuk kehidupan orang banyak, jadi kalau limbah tinja meluber kemana-mana menjadi ketidaknyamanan di lingkungan.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko Budi menjelaskan bahwa tinja itu limbah yang harus diolah agar tidak mencemari lingkungan.
"Di Kabupaten Mukomuko ini belum ada pengolahan dari Septic tank masyarakat, maka itu yang akan kita lakukan di masing-masing rumah nanti ada pengelola, ada penyedot ditampung diolah supaya lumpur tinja bukan menjadi masalah," ujarnya.
Kemudian, hasil pengolahan lumpur tinja menjadi pasta, padatan, dan air yang sudah memenuhi baku mutu.
Ia menyebutkan, kapasitas IPLT sebesar 10 meter kubik per hari, dan sebenarnya hitungan itu bisa dihitung berdasarkan jumlah penduduk atau jumlah Septic tank.
Namun mayoritas Septic tank masyarakat di daerah ini di tanah atau sedikit sekali Septic tank yang kedap, untuk itu keberadaan IPLT ini ke depan daerah ini bisa mengusulkan program bantuan Septic tank yang kedap.
"Kalai kita ada IPLT, usulan itu berpeluang diakomodir, kifa adakan IPLT, setelah itu ada Septic tank kedap," demikian Budi.