Penjabat sementara (Pjs) Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menyebutkan pemerintah pusat akan memperbaiki jembatan beton di daerah itu yang terputus akibat banjir pada awal 2024, menggunakan dana rekonstruksi.
"Perbaikan jembatan ini akan menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bulan Oktober 2024 dilakukan penandatanganan hibahnya," kata Herwan Antoni saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.
Dia menjelaskan jembatan beton yang terputus akibat banjir tersebut menghubungkan Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara dan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup.
"Setelah dilakukan penandatanganan naskah hibah pada bulan Oktober 2024, kemudian pelaksanaannya diserahkan ke BPBD Rejang Lebong," katanya.
Menurut dia, kondisi jembatan beton yang memiliki panjang 70 meter ini sebelumnya masih bisa dilewati kendaraan roda dua setelah di bagian longsor atau ambles dipasang papan kayu, namun hujan yang turun dalam sepekan belakangan kembali memutuskan jembatan itu.
Dia mengimbau warga yang akan lewat di jembatan itu agar sementara waktu menggunakan jalan lainnya, mengingat kondisi jembatan ini sudah terputus di kedua sisi, baik di bagian pangkal maupun ujung jembatan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin menyatakan anggaran perbaikan jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dengan Kelurahan Talang Benih ini telah diusulkan ke BNPB dengan nilai mencapai Rp3,7 miliar.
Anggaran perbaikan jembatan itu diajukan ke pemerintah pusat karena jumlahnya cukup besar, sedangkan keuangan daerah setempat belum memungkinkan.
"Saat ini jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dengan Kelurahan Talang Benih sudah ditutup, untuk sementara waktu tidak boleh dilewati oleh kendaraan. Akan dilakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran dari BNPB dan APBD Rejang Lebong," kata Shalahudin.
Shalahudin mengatakan anggaran yang berasal dari APBD Perubahan Pemkab Rejang Lebong ini akan digunakan untuk pengerukan sedimen di bawah jembatan yang menyebabkan jembatan tersebut tergerus akibat aliran sungai yang berubah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Perbaikan jembatan ini akan menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bulan Oktober 2024 dilakukan penandatanganan hibahnya," kata Herwan Antoni saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.
Dia menjelaskan jembatan beton yang terputus akibat banjir tersebut menghubungkan Dusun Sawah, Kecamatan Curup Utara dan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup.
"Setelah dilakukan penandatanganan naskah hibah pada bulan Oktober 2024, kemudian pelaksanaannya diserahkan ke BPBD Rejang Lebong," katanya.
Menurut dia, kondisi jembatan beton yang memiliki panjang 70 meter ini sebelumnya masih bisa dilewati kendaraan roda dua setelah di bagian longsor atau ambles dipasang papan kayu, namun hujan yang turun dalam sepekan belakangan kembali memutuskan jembatan itu.
Dia mengimbau warga yang akan lewat di jembatan itu agar sementara waktu menggunakan jalan lainnya, mengingat kondisi jembatan ini sudah terputus di kedua sisi, baik di bagian pangkal maupun ujung jembatan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin menyatakan anggaran perbaikan jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dengan Kelurahan Talang Benih ini telah diusulkan ke BNPB dengan nilai mencapai Rp3,7 miliar.
Anggaran perbaikan jembatan itu diajukan ke pemerintah pusat karena jumlahnya cukup besar, sedangkan keuangan daerah setempat belum memungkinkan.
"Saat ini jembatan penghubung Desa Dusun Sawah dengan Kelurahan Talang Benih sudah ditutup, untuk sementara waktu tidak boleh dilewati oleh kendaraan. Akan dilakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran dari BNPB dan APBD Rejang Lebong," kata Shalahudin.
Shalahudin mengatakan anggaran yang berasal dari APBD Perubahan Pemkab Rejang Lebong ini akan digunakan untuk pengerukan sedimen di bawah jembatan yang menyebabkan jembatan tersebut tergerus akibat aliran sungai yang berubah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024