Pjs Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, M Rizon mendorong semua pondok pesantren di daerah itu memodernisasi proses belajar mengajar agar peserta didik lebih kreatif, inovatif, dan memudahkan mereka dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Yang paling penting bagaimana pesantren kita mengikuti modernisasi saat ini. Jangan sampai pesantren dianggap suatu sekolah yang hanya latar belakang agama saja, tidak mengenal pendidikan secara umum," kata M Rizon di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan itu usai menjadi pimpinan Apel Akbar Hari Santri Nasional ke-10 yang dipusatkan di Desa Tanjung Mulya, Kecamatan XIV Koto.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Kemenag Mukomuko Widodo beserta jajaran, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala KUA, dan para ustadz pondok pesantren yang tersebar di Mukomuko.
Ia berharap ke depan semua pondok pesantren yang tersebar di daerah ini memodernisasi proses belajar mengajar di pondok pesantren masing-masing agar tidak ketinggalan zaman.
Ia mengutip pidato Menteri Agama bahwa santri terutama di daerah bisa menjadi apa aja, bisa menjadi pengusaha, menjadi presiden, dan bisa menjadi apa pun di negara ini.
Peringatan Hari Santri tingkat kabupaten ini diikuti sebanyak 15 pondok pesantren di Mukomuko, dengan santri terbanyak berasal dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum di wilayah Kecamatan Penarik sebanyak 700 orang.