Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan pekerjaan rehabilitasi sebanyak delapan kontainer sampah yang mengalami kerusakan karena berusia tua di daerah ini sudah selesai 100 persen.
"Saat ini kontainer sampah itu sudah bisa digunakan kembali untuk tempat pembuangan sementara sampah di sejumlah pasar dan perkantoran pemerintah daerah," kata Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran DLH Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin di Mukomuko, Selasa.
DLH Kabupaten Mukomuko tahun ini mendapat dana sebesar Rp80 juta untuk merehabilitasi delapan kontainer sampah yang mengalami kerusakan akibat berusia tua.
Delapan kontainer sampah tersebut selama ini berada di rumah dinas bupati, Polres Mukomuko, Kantor Polisi Militer (PM), pasar tradisional di Kecamatan Ipuh, Desa Tunggang, Kecamatan Penarik, Kecamatan Lubuk Pinang, dan Kecamatan Kota Mukomuko.
"Selanjutnya, delapan kontainer sampah ini dikembalikan ke tempat asalnya," ujarnya.
Ia mengatakan, lima dari delapan kontainer sampah ini berada di lima pasar tradisional yang menjadi objek retribusi pengangkutan sampah, kecuali pasar tradisional di Kelurahan Koto Jaya.
Sedangkan empat pasar lainnya sudah ada MoU atau kesepakatan antara pihak ketiga dengan pemerintah daerah melalui dinas ini untuk membayar retribusi pengangkutan sampah sebesar Rp250 ribu per bulan.
"Kalau pasar yang belum ada MoU seperti pasar tradisional di Kelurahan Koto Jaya ini kita dorong untuk MoU dengan dinas ini, untuk pendapatan asli daerah," ujarnya.
Sementara itu, katanya, DLH Mukomuko sebelumnya mengusulkan rehabilitasi 14 kontainer sampah yang rusak di daerah ini, namun yang diakomodasi delapan kontainer sampah.
Dari 14 kontainer sampah yang rusak, tiga di antaranya berada di DLH, sedangkan sisanya tersebar di pasar tradisional Desa Pulai Payung, Kecamatan Ipuh, pasar tradisional KJS Kecamatan Penarik.
Selain itu, di Balai Daerah Kabupaten Mukomuko, pasar tradisional di Kecamatan Lubuk Pinang, pasar tradisional di Desa Lubuk Sanai, pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, dan objek wisata Danau Nibung.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024