Pemprov Bengkulu minta masyarakat aktif wujudkan prioritas pembangunan

"Untuk mewujudkan Provinsi Bengkulu yang semakin maju, hebat, dan sejahtera, mari semua elemen masyarakat untuk menajamkan prioritas program dan kegiatan pembangunan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Rosjonsyah di Bengkulu, Selasa.

Dukungan dan partisipasi aktif itu, lanjutnya, demi mewujudkan pembangunan yang komprehensif dan berkesinambungan di daerah, yakni rencana program pembangunan baik di lingkup provinsi maupun kabupaten/kota yang terintegrasi dengan baik, dengan program yang didanai oleh APBN, APBD, maupun program khusus lainnya.

"Mari kita terus berupaya secara konsisten melaksanakan proses perencanaan pembangunan yang komprehensif, partisipatif, terpadu, dan berkesinambungan," kata Rosjonsyah.

Ia mengingatkan merealisasikan program pembangunan harus diiringi semangat kebersamaan, konsultasi, dan komunikasi yang harmonis, sehingga berbagai hambatan yang mungkin terjadi dapat diatasi dengan baik.

"Tugas kita ke depan masih banyak. Oleh karena itu saya mengajak seluruh elemen, baik di jajaran pemerintah daerah, lembaga swasta, maupun masyarakat, untuk menguatkan tekad dan semangat bersama," kata Rosjonsyah.

Sebelumnya Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin saat berkunjung ke Bengkulu menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk menyelesaikan permasalahan daerah.

Menurut dia, tuntutan zaman ke depan tidak bisa menunggu siapa pun yang bergerak lambat, termasuk juga kepala daerah. Kepala daerah malah harus sigap, cepat, dan mampu berkolaborasi dengan baik.

Sultan mengingatkan untuk akselerasi kinerja, penting adanya kolaborasi, tidak ada lagi "pemain tunggal" saat ini. Bekerja sendiri, kata dia, hanya akan menambah beban dan membuat setiap langkah menjadi lambat.

Sebagai Ketua DPD RI pun dia juga menerapkan hal yang sama, yakni berbagai kolaborasi-kolaborasi dalam menjalankan tugas, pokok, dan fungsi DPD RI.

"Karena judulnya kolaborasi, makanya saya maju Ketua DPD, saya sampaikan kepada anggota DPD, saya akan membangun parlemen menjadi lebih inklusif, terbuka, efektif, berdaya saing atau outputnya bagus dan kolaboratif, karena tidak lagi pemain tunggal, itu tidak ada lagi," ujarnya.