Mukomuko (Antaranews Bengkulu) – Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memberikan pelatihan kerja bagi bidan dan perawat puskesmas dan RSUD cara melakukan “Scrining Hipotiroid” atau mendeteksi kekurangan hormon tiroid pada bayi di daerah ini. 

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Nurmadeni S.Km mewakili Kabid Bimkesmas Heri Junaidi di Mukomuko, Kamis, mengatakan pelatihan kerja atau “On The Job Training” Petugas Skrining Hipotiroid atau pendeteksi kekurangan hormon tiroid pada anak berlangsung selama dua hari mulai tanggal 5-6 Desember 2018 di daerah ini.

Ia menyebutkan, sebanyak 30 orang bidan dan perawat yang bertugas sebagai Petugas Skrining Hipotiroid di 17 puskesmas dan RSUD di daerah ini yang mengikuti pelatihan kerja ini.
Pelatihan kerja cara melakukan “Scrining Hipotiroid” atau mendeteksi kekurangan hormon tiroid pada bayi di Mukomuko. (Foto Antarabengkulu.com)


Ia menyatakan, pelatihan kerja ini dalam rangka pengambilan sample darah di tumit bayi di daerah ini untuk mendeteksi dan mengetahui kekurangan hormone teroid pada bayi.

Kalau kekurangan hormon tiroid pada bayi bisa menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan bisa menyebabkan keterlambatan atau retardasi mental.

Ia mengatakan, kekurangan hormon tiroid pada bayi bisa menyebabkan balita cebol atau pendek, selain itu I’Q rendah di bawah normal.

 
Pelatihan kerja cara melakukan “Scrining Hipotiroid” atau mendeteksi kekurangan hormon tiroid pada bayi di Mukomuko. (Foto Antarabengkulu.com)


Ia mengatakan, sekarang ini instansinya melakukan pengambilan sample sebanyak 200 bayi di daerah ini yang berpotensi kekurangan hormon tiroid, lalu sample darah ini dikirim ke RSCM.

Ia menyatakan, apabila hasilnya positif, maka ditindaklanjuti pengobatan dan perawatan melalui pengawasan dari puskesmas di daerah ini. (Adv)

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018