Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan stok vaksin anti rabies (VAR) bagi pasien yang mendapatkan gigitan hewan penular rabies (HPR) masih tersedia di daerah itu.
"Saat ini masih ada sebanyak 100 vial VAR dan masa kadaluwarsa vaksin ini 2026," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima data jumlah stok VAR yang masih tersedia baik di dinas ini maupun Rabies Center puskesmas dari petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko.
Sebanyak 100 vial VAR tersebut saat ini tersebar baik di gudang penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan maupun di sejumlah Rabies Center yang ada di puskesmas.
Ia mengatakan, stok VAR sebanyak 100 vial itu merupakan vaksin bantuan baik dari Kementerian Kesehatan RI dan pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Kami mengambil bantuan VAR itu yang masa berlakunya lama sehingga bisa menjadi stok apabila VAR tersebut tidak habis," ujarnya.
Ia menyatakan, meskipun masa berlaku VAR tersebut masih lama sampai 2026, tetapi VAR sebanyak itu kemungkinan cuma dapat bertahan sampai pertengahan tahun 2025.
Jika VAR di daerah ini habis, katanya, instansinya bisa mengajukan penambahan vaksin ini kepada pemerintah provinsi dan Kementerian Kesehatan.
Ia mengatakan, tugas instansinya memastikan VAR untuk warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies tetap tersedia.
Sementara itu, jumlah kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera, di daerahnya bertambah menjadi 101 orang, dari sebelumnya 92 orang.
"Sebanyak 101 kasus gigitan HPR tersebut terhitung sejak bulan Januari hingga November 2024," katanya.
Dari 101 pasien GHPR tersebut, kata dia, yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 pasien, Februari 12 pasien, Maret 13 pasien, April 10 pasien, Mei tiga pasien, Juni delapan pasien.
Lalu selama tiga bulan berturut-turut yakni Juli, Agustus, dan September, masing-masing tujuh pasien. Kemudian Oktober dan November masing-masing sembilan kasus.